Pemilu sudah selesai tinggal menunngu penetapan di tanggal 21/22 Mei 2019. Pemilu kemarin kita lewati kisah mahabarata. Apakah pemilu ini kita bisa melewati kisah mahabarata?
Dalam kisah ini saudara saling berseteru memperebutkan tahta. Kurawa yang dengan intriknya mencoba mengambil tahta yang menjadi hak Pandawa.
Mari kita lihat tokoh kurawa satu demi satu:
Duryudana - Seorang yg delution akan kekuasaan, untuk mencapai tidak memperhatikan jalan yang benar atau salah.
Sengkuni - seorang penuh dendam untuk menggulingkan siapa saja yg berkuasa. Mendukung Duryudana dengan taktik liciknya demi mencapai tujuan. Kalau digambarkan visual jalannya maaf agak pincang. Diceritakan dia tidak sakti tetapi mempunyai kekebalan karena kelicikan, bukan karena belajar.
Pendeta Dorna - seorang guru yg selalu menimbang mana yg lebih menguntungkan. Anaknya Aswatama bersahabat dengan kurawa. Dan punya dendam pribadi dengan Resi Bisma.
Bisma - seorang raja yg tidak mau melanjutkan memimpin. Berpihak ke Kurawa karena sumpah setianya. Jarang memberi masukan, selalu membiarkan apa yg dilakukan Kurawa di depan matanya.
Karna - kesetiaan membabi buta karena untuk membalas jasa. Saudara sendiri akan dilawan untuk memenuhi kesetiaan.
Jadi kubu siapa yg memiliki ciri-ciri itu? Hanya Tuhan yg tahu. Semoga kita lalui Pemilu ini dengan damai sesuai nilai leluhur kita yg tersarikan dalam Pancasila.
Tuhan lewatkan cawan ini daripada Negaraku. Jadilah menurut kehendakMu.