Jumat, 22 Oktober 2010

Geopathic Stress dan Cara Penanganannya (Spesial dengan Orgonite)

globespin1Geopathic stress adalah fenomena alam yang mempengaruhi beberapa tempat dan bisa merusak kesehatan. Keadaan ini berhubungan dengan medan magnet bumi, yang terganggu oleh aliran air bawah tanah, patahan geologi, pertambangan dan lainnya. Dalam feng shui dikenal sebagai sha chi atau energi pembunuh.

Apa penyebab dari Geophatic Stress

Inti bumi terdiri dari logam dan arus listrik yg timbul akibat perputaran bumi menghasilkan medan magnet. Manusia yg di bumi di dalam medan magnet tersebut, dan dapat terpengaruh oleh perubahan medan magnet dari waktu ke waktu yg disebabkan oleh cuaca dan aktifitas matahari. Medan magnet ini juga bisa dipengaruhi oleh kondisi dalam tanah, seperti

  • sungai bawah tanah
    GS1j
  • kandungan mineral tertentu
    Image14 Image15
  • gua, sumur, septic tank atau lubang yang tertutup tanpa diuruk
  • patahan tanah
    EM disturbance over faults
  • Geopathic stress juga bisa dari akibat medan elektromagnet dari kabel listrik, penerangan, alat-alat elektronik, telpon khususnya telpon seluler, generator, transformer dan menara listrik.

 

Efek Geopathic Stress terhadap Kesehatan

GS area

Geophatic stress tidak menyebabkan penyakit tetapi melemahkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus dan bakteri.

Sel tubuh anda menjadi berkurang efisiensinya, kekuatan untuk menyembuhkan berkurang. Tumor bisa muncul. Sebagaimana hewan, manusia juga merespon akan geopathic stress. Beberapa orang terpengaruh oleh geopathic stress lebih sensitif daripada yang lainnya. Bayi cenderung sangat sensitif. Jika bayi tidur hanya di sudut tempat tidurnya kemungkinan mereka menemukan sudut tersebut yang geopathic stressnya paling minim. Jika bayi sulit tidur dan tidak bahagia kemungkinan semua area terdapat geopathic stress.

GS5j children_3

Geopathic stress bisa menguras kesehatan jika terdapat di daerah tempat tidur. Geopathic stress bisa berupa sebuah garis sepanjang atau melintang, kadang terdapat lebih dari satu garis, dan bisa mempengaruhi ruang lain, atas atau bawah.GS8j

Jika anda merasa tidak nyaman, temperamental, kemungkinan energi rumah anda yang tidak cocok dengan anda.

Akibat lain:

Depresi, alergi, insomnia, sulit tidur, mimpi buruk, tidur berjalan, pusing saat bangun, gigi gemeretak. Riset menunjukkan bahwa 90% bayi yang mati di ranjang tidurnya, tidur di arena geopathic stress.

children_2

Bergantung pada sumbernya, geopathic stress bisa dijumpai sebagai sebuah garis yang melewati daerah tertentu, atau sebagai zona tidak lazim atau pool.

 

Efek Geopathic Stress pada hewan

  Demikian juga beberapa spesies binatang sensitif akan kehadiran geopathic stress. Burung akan menghindari bersarang di zona geopathic stress, kuda, sapi, domba, dan babi susah berkembang dan dog2sering mengalami masalah pencernaan dan fertilitas ketika di zona kandang ada geopathic stress. Anjing juga menghindari geopathic stress.

Namun, beberapa tanaman dan binatang juga tertarik oleh geopathic stress dan bisa merupakan indikasi adanya geopathic stress. Yang tertarik adalah kucing, burung hantu, ular, kelinci, siput, serangga, jamur, tanaman beracun, mistletoe.

cat snail

 

Efek Geopathic Stress pada tanaman

GS2aj Semua tumbuhan sensitif terhadap lingkungan, dan membutuhkan keseimbangan cahaya, kelembaban, tanah dan nutrisi tanah. Banyak spesies tumbuhan juga sensitif terhadap lingkungan magnetik, dan akan layu atau tidak tumbuh tergantung pada adanya atau tidaknya geopathic stress. Dan banyak tanaman mati karenanya.

Tanda lainnya adalah petir yang menyambar pohon, tanaman yang mati/lebih kerdil diantara barisan tanaman lainnya, pohon yang terpelintir.

Kaca yang retak, tembok retak, jalan retak, kerusakan yang berulang-ulang pada alat mekanik atau alat listrik, daerah yang sering menyebabkan celaka. Tingkat kecelakaan yang tinggi di jalan raya juga berkorelasi dengan aktivitas geopathic stress.

Ilmuwan dari Dulwich Health Society, USA mempelajari pada lebih dari 25000 orang dengan kondisi tidak sehat dan menyimpulkan bahwa kelompok di bawah ini dipengaruhi oleh Geopathic Stress (GS):

100% orang yang mendapat secondary cancer
95% orang yang mempunyai kanker tidur atau bekerja di daerah GS sebelum atau saat kanker didiagnosa
95% dari anak yang hyperactive, kesulitan belajar, sulit diatur
95% dari orang yang mempunyai AIDS
80% orang tua yang menyiksa anak
80% perceraian (salah satu atau keduanya dipengaruhi GS)
80% pasangan yang tidak mempunyai keturunan (salah satu atau kedua-duanya)
80% wanita yang keguguran
80% dari bayi yang meninggal di tempat tidur
70% dari penderita M.E (Post Viral Fatigue)
70% dari orang yang alergi makanan/minuman

Banyak praktisi kesehatan kurang memperhatikan adanya geopathic stress.

Cara mendeteksi Geophatic Stress

Ada beberapa cara untuk mendeteksi Geophatic Stress antara lain:

  1. Menggunakan perasaan kita. Jika mau mendisain rumah jalan di atas tanah tersebut dan rasakan sensasi apa yg timbul. Merasa nyaman atau tidak nyaman.
  2. Melihat ciri-ciri yg sudah di bahas di atas hewan tertentu atau tanaman tertentu sangat menyukai area yg mempunyai Geophatic Stress. Petir yg menyambar pohon dan lain-lain.
  3. Menggunakan kompas moderen atau lou pan (Feng Shui), caranya bawa kompas menjelajahi ruangan atau sebidang tanah dengan pelan-pelan. Jika terdapat Geopathic Stress maka jarum kompas akan bergerak menyimpang dari arah utara selatan.
  4. Menggunakan tenaga ahli Dowser atau Geomancer.
  5. Menggunakan alat moderen untuk mendeteksi medan magnet.

Cara mengatasi Geophatic stress

Hindari area yg mengandung Geophatic stress (SANGAT DIREKOMENDASIKAN)

Kalau sumbernya dari gua dalam tanah bekas sumur atau memang sudah ada dari sononya, gali tanahnya dan urug sehingga tidak ada lagi rongga dalam tanah. Di Jawa sering untuk menutup sumur ada ritual tertentu baik secara fisik maupun rohani (doa-doa).

GS9j

Mengurangi geopathic stress macam cara untuk mengurangi atau mengeliminasi geopathic stress dan efeknya. Beberapa adalah memasang alat penetral di rumah anda seperti model piramid yg ukurannya disesuaikan dengan kuat medan GS. Teknik lainnya menggunakan teknik akupuntur bumi-dengan menancapkan batang logam atau kadang dengan memasang batu ke bumi pada pusat atau nodal points untuk mengubah medan magnet. Pekerjaan ini sering dilakukan oleh dowser atau praktisi geomancy. Ada yang memakai kristal, sebotol garam, batang tembaga, per atau alat radionik seperti Spiral Of Tranquillity, dan Raditech, Helios dan mesin Geomack, biasanya memakai Multi-Wave Oscillators or Radionics untuk menentukan area yang harus dilindungi.orgonite_diagram

Petani jaman dulu adalah pengamat dekat geopathic stress dan efeknya pada ladangnya. Geopathic stress dieliminasi dari lahan pertanian dengan menempatkan batu secara berdiri dan lingkaran batu, praktek yang sekarang dikenal dengan geomancy.

Pakailah bahan non logam untuk tempat tidur, jangan pakai springbed karena logam yang di dalamnya mengurangi manfaat dari magnetik bumi. Kasur air juga sebaiknya dihindari.

Jarum yang ditanamkan permanen dalam bentuk patung, batu, model air mancur atau tanaman khusus. Batu nissan adalah salah satu bentuk akupukuntur bumi untuk mengharmoniskan antara Yin dan Yang. Dalam skala yang besar pagoda, klenteng, gereja dan katedral berfungsi sebagai jarum akupukuntur untuk mendapatkan efek yang sama.

Orgonit adalah alat untuk merubah orgone (etheric/chi/ki/prana) negatif menjadi orgone positip. Di Indonesia ada yang begitu aktifnya memasang alat ini di daerah Bali semoga Tuhan memberkati selalu.

accumulator_diagram

sbb9
image004

5zntxc2

Cara membuat Orgonite

Orgonite yang sederhana (cukup untuk Gifting) dibuat dari Resin fiberglass, Serbuk logam (segala macam) dan Batu kristal , yang dicor di dalam Mal yang anda pilih. Tidak ada salah satu bentuk atau satu ukuran untuk Orgonite yang paling bagus tetapi ada beberapa disain yang sering kita gunakan untuk 'taktikal gifting' .

Untuk membuat Orgonite sendiri, bahan yang anda perlukan:

Serbuk Logam:
Limbah bengkel bubut atau serbuk logam bekas bor berguna untuk membuat Orgonite (serbuk logam dengan ukuran kira-kira satu sentimeter panjang dan berbentuk spiral cocok ). Serbuk yang terlalu halus (misalnya bekas kikir) atau yang terlalu kasar (misalnya baut dan mur) tidak bisa dipakai untuk membuat Orgonite.

Segala macam logam (kuningan, tembaga, besi biasa, stainless dll) bisa dipakai tetapi banyak juga yang memakai serbuk aluminium.

Kristal Quartz:
Sejenis batu kristal untuk 'taktikal orgonite' tidak perlu terlalu bagus.
Batu kristal yang pecah atau kotor, yang ditemukan sendiri di sungai bisa juga digunakan.
Anda boleh juga membeli di toko kristal tetapi hanya perlu yang belum di poles.

Resin fiberglass:
Hanya komponen ini yang agak mahal (biasanya dengan harga sekitar Rp.20.000 per kilogram).
Resin harus dicampur dengan Katalist kira-kira 3% (lebih baik bertanya kepada penjual untuk informasi yang lebih jelas mangenai perbandingan resin dan katalist).
Sesudah diisi katalist, resin yang masih encer memerlukan waktu sebelum menjadi matang.
Tergantung jenis resin, waktu yang dibutuhkan untuk menjadi matang bisa antara satu sampai duabelas jam.
Lebih baik memilih resin yang memerlukan waktu yang cukup lama sebelum matang, daripada resin telah menjadi kental sebelum anda dapat digunakan.

Mal:
Hendaknya anda memilih mal yang bisa tahan panas karena resin akan menjadi sangat panas selama proses pematangan.
Kita sering memakai cangkir kertas atau loyang kue bolu untuk Orgonite yang kecil (TB) dan kertas yang berbentuk kerucut, kaca serta aluminium untuk Orgonite berbentuk kerucut atau piramid (HHG).
Mal yang terbuat dari plastik tidak akan tahan panas.

Alat-alat lain yang anda perlukan:
Cangkir yang digunakan untuk mengaduk resin dan katalist (dengan ukuran satu liter atau lebih dan terbuat dari kaca)
Batang bambu untuk mengaduk resin. Lap untuk membersihkan tetesan dari tumpahan resin. Meja yang cukup besar dan datar untuk bekerja.

Keamanan yang harus diperhatikan:
Waktu proses pematangan, resin fiberglass mengeluarkan uap yang berbahaya.
Sebaiknya anda memilih tempat yang berventilasi (misalnya ditempat terbuka atau diteras) dalam pembuatan Orgonite.
Hendaknya memakai sarung tangan serta memakai pakaian yang telah usang.

Resep Dalam Pembuatan Orgonite:
Sebelum mengisi campuran orgonite di mal, anda jangan lupa memberi pelicinan yang tipis seperti oli supaya anda dapat dengan mudah melepaskan Orgonite dari mal waktu resin sudah matang. Usahakan anda mendapatkan perbandingan Resin dan Logam mendekati 50 per 50 (untuk ukuran volume). Kalau serbuk logam agak kasar, anda bisa mengisi logam dan kristal terlebih dahulu kedalam mal, kemudian tuangkan resin dari atas sampai logam bersaturasi dan tertutup.

Apabila serbuk logam terlalu halus, lebih baik mencampur logam dan resin dicangkir sebelum dimasukkan ke dalam mal memakai sendok. Setiap campuran resep dalam pembuatan orgonite selalu berbeda dan anda harus berusaha sendiri sampai menemukan suatu cara untuk hasil yang lebih baik untuk anda.

Orgonite dapat berfungsi tanpa kristal tetapi akan lebih bertenaga kalau anda mengisi batu kristal (mohon dilihat dengan teliti instruksi untuk membuat 'TB' dan 'HHG' agar perincian persis untuk kristal yang dibutuhkan). Untuk 'TB', anda hanya memerlukan kristal yang telah hancur tetapi untuk 'HHG' anda memerlukan kristal yang memiliki satu ujung yang memang lancip ('single-terminated' atau 'ST' kristal).

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Caranya membuat Tower Buster

Tower Buster (atau TB) digunakan untuk 'gifting' biasa dan mengubah energi negativ dari Tower HP dll. menjadi energi positiv.

Anda bisa memakai loyang yang biasa digunakan untuk membakar kue bolu untuk membuat TB karena ukurannya pas dan berbentuk praktis. Bisa juga memakai cangkir kertas atau mal yang lain. Jangan lupa memberi selapisan oli atau pelicinan lain supaya TB gampang dilepaskan waktu resin sudah matang

Mencari batu kristal quartz ditanah atau didasar sungai kalau anda sudah hafal dengan batu kristal. Kalau tidak, lebih baik membelinya di toko kristal. Anda hanya memerlukan batu kristal yang kecil dan pecah dengan ukuran kuku-kaki untuk membuat TB.

Kasih sedikit serbuk logam di dasar mal, letakkan satu kristal di pertengahan dan tutup kembali dengan serbuk logam sampai malnya hampir penuh. Ulangi langkah ini untuk tiap - tiap mal yang ada di loyang dan anda siap untuk mengisi perpaduan resin dan katalist.

Tuangkan resin yang sudah dicampur dengan katalist, usahakan aliran resin sampai kebawah mal sehingga logam tertutup.
Kalau serbuk logam terlalu halus, lebih baik resin dan logam diaduk di cangkir terlebih dahulu kemudian diisikan ke dalam mal memakai sendok.

TBimage

Tunggu sampai resin menjadi matang dan Tower Buster anda sudah selesai.

 

Earth Pipe (EP) Tutorial

Earth Pipe (‘pipa tanah’) adalah alat2 orgonite yang berguna untuk menetralkan energi negative (DOR) di dalam tanah.

EP menggunakan ‘resonant cavity’ sama seperti orgonite cloudbuster (CB).

EP bisa di tanam atau hantem masuk ke tanah pake palu.
Ujung yang isi orgonite harus di atas dan ujung yang kosong (resonant cavity) harus menghadap ke bawah.

Bisa pasang satu EP sendiri tetapi enam batang di konfigurasi segi-enam yang paling bertenaga.

Di konfigurasi ini; EP bisa menetralkan tanah dengan radius 1 kilo lebih dari tempat tanam.

Alat2 ini berguna sekali untuk sawah dan kebun karena tanaman semuanya akan hidup lebih sehat tanpa DOR di tanah.

Caranya membuat EP:

1. Siapkan pipa aluminium dengan diameter 1 inch dan sepanjang 20cm.
2. Segel ujung satu dengan isolasi kertas supaya resin tidak akan keluar.
3. Isi serbuk logam dan batu kristal sampai setebal 8cm.
4. Mengaduk resin/katalis dan tuang ke pipa sampai serbuk logam/kristal bersaturasi dan baru tutup.

Waktu resin matang; EP Selesai.

 

Cara Membuat Cloudbuster

Orgonite Cloudbuster (CB) merobahkan energi negative (DOR) di langit menjadi energi positive (POR) di langit.

Karena ini; CB ada enam pipa untuk mengatur DOR dari atas ke blok orgonite di darat dan mengatur POR balik ke langit.

Pipanya CB semua berdiri garis lintang sejajar dan tertanam di dalam blok orgonite di konfigurasi segi-enam.

DOR dirobah POR oleh Cloudbuster di sekitar 50cm di atas blok orgonite dan antara pipanya.

Pipanya CB semua kosong sampai bawah (resonant cavity).

‘Induksi CB’ tidak mengunakan kristal yang lancip di dalam pipanya.

Pipanya Induksi CB terisolatir dari orgonite untuk mendapatkan efek ‘induksi’ antara orgonite dan pipa.

CB berhasil paling kuat di daerah positive (yang sudah di gifting oleh TB dan menetralkan sumber DOR (misalnya dari menara pemancaran, radar dll).

CB bisa mengefekkan langit sampai 50 Km dari tempatnya.

Chemtrail (kimia yang disemprot di langit oleh pesawat) akan cepat bersih di daerahnya Cloudbuster dan awan akan tetap sehat.

Di Indonesia; mestinya kita bisa bikin satu Induksi CB untuk sejumlah harga Rp.300.000.


Caranya membuat Induksi Cloudbuster (CB):

hhg2

Material yang kita perlu:

Satu timbah plastic (diameter dasar: sekitar 20 cm / tinggi 25 cm).

Enam batang pipa aluminium ukuran 1” dim sepanjang 2 meter.

Serbuk logam (sejumlah satu timbah / ukuran pas untuk bikin orgonite).

Resin fiberglass enam kilo + Katalis

Setengah kilo batu kristal (yang pecah / cukup untuk bikin TB).

Dua potong triplex (tebal minim 7mm / lebar 20cm X 20 cm).

Isolasi kertas.

Alat2 yang kita perlu:

Gergaji kayu.
Bor kayu dan mata bor untuk potong lobang triplex 1”dim dan 3”dim.

Jangka kompas.

Ceretan plastic (ukuran satu liter).

Batang bambu atau kayu untuk aduk resin/katalis.

Kertas Koran.

Tempat berventilasi.


Siapkan dulu triplex.
Satu untuk di atas CB (triplex atas) dan Satu untuk dibawah CB (triplex bawah).

Pakai jangka kompas dan stel untuk radius 7cm.

CompassSchemeBI

Jarak radius bisa juga bagi persis enam kali keliling garis bulat.
Tanda enam itu pas pertengahan lobang yang kita akan perlu untuk masukkan pipa aluminium di triplex.

Potong enam lubang (pas ukuran pipa aluminium) di triplex dua2nya.
Setelah itu; potong bentuk luar.

Satu untuk ‘triplex atas’:

triplexAtas

Satu untuk ‘Triplex bawah’:

triplexBawah

Triplex atas untuk stel pipa garis lintang sejajar.
Kita akan masih bisa lihat triplex atas kalau CB sudah selesai.

Karena ini; lebih baik kita hamplas rapi dan kasih selapis vernis atau cat supaya dia tahan air hujan dll.

Triplex bawah untuk stel lokasinya pipa sama seperti di atas tetapi triplex ini akan tertutup dengan orgonite di dalam timbah.
Karena ini; kita tidak perlu bikin terlalu rapi.

Kalau lobang di triplex sudah cocok dengan pipa aluminium; tutup ujung bawah pipanya semua pake isolasi kertas.
Ini supaya resin tidak bocor ke dalam pipa waktu kita tuangkan ke serbuk logam di dalam timbah.

Isolatir seksi pipa yang paling bawah dan sepanjang 20cm dengan dua lapisan isolasi kertas.
Ini supaya permukaan pipanya tidak dapat menempel pas di orgonite (penting).

Kalau sudah selesai; kita siap merakitkan pipa dan triplex untuk menyecor orgonite di timbah.



Ambil timbah dan kasih selapisan oli yang tipis di dalam supaya lebih gampang dilepaskan waktu orgonite sudah matang.

CBBase

Isi serbuk logam rata2 setebal 2 cm di dasarnya timbah.

Isi sekitar setengah kilo resin ke ceretan plastik dan masukkan katalis secukup.
Aduk sampai rata dan tuangkan ke serbuk di dalam timbah.

Kalau resin belum cukup untuk menutup semua permukaan serbuk logam; campur resin dan katalis tambahan dan tuangkan lagi ke dalam serbuk.

Kalau lapisan orgonite di dasar timbah sudah selesai; merakitkan pipa dan triplex semua dan berdirikan pas pertengahan timbah.

Ikat ke kursi atau apa saja supaya dia pas berdiri dan rapi.
Kalau sudah siap; melanjutkan isi serbuk logam dan resin/katalis.

Isi batu kuarsa secara merata di dalam orgonite selama proses mengecor blok orgonite.

Adonan orgonite di dalam timbah harus sekitar 20cm dari dasar timbah ke permukaan atas.

Kalau resin sudah matang keras dan dingin; bisa buka timbah.

Induksi CB sudah selesai.

Ada yang mengalami; Induksi CB menjadi lebih bertenaga kalau blok orgonite duduk pas di permukaan tanah atau tertanam di dalam tanah karena dia lebih gampang mengambil energi negative (DOR) dari tanah, menjadikan energi positive (POR) dan sebarkan ke langit.


Mini Induksi Cloudbuster (ICB).

Mini ICB adalah Induksi CB yg ekonomis tetapi masih membersihkan energi negative dari langit secara kuat.

mini ICB

Saya bikin ICB ini untuk harga Rp.150.000 ($15)

Ikut instruksi yg di atas tetapi robah dimensi sesuai dengan spesifikasi berikut.

Pipa aluminium enam biji.
Diamater ¾ inch (2cm).
Panjang 2 meter.

Mal untuk blok orgonite (misalnya toples plastik):
Diameter sekitar 14cm.
Tinggi sekitar 10cm.

Resin sejumlah 2 kilo.
Kristal (batu kuarsa) 200 gram.
Serbuk logam secukup untuk isi penuh malnya.

‘Triplex’ bawah: bisa pake triplex tipis (3mm) atar kerdus yg katos.
‘Triplex’ atas: pake triplek tebal atau gabus putih (styrofoam).

Caranya bikin:
Cor selapis orgonite sedikit di dasar mal dan tunggu kering.

Segel ketat pipa semuanya (ujung bawah) dengan isolasi kertas.
Yang penting tidak bocor supaya resin tidak masuk ke dalam pipa.

Kasih dua lapisan isolasi kain di luar pipa semuanya (bagian bawah saja) sepanjang sekitar 12cm.
Yang penting pipa tidak akan tempel pas di orgonite blok.

Merakitkan pipa dan ‘triplex’ (atas/bawah) dan berdirikan di pertengahan mal.
Stel berdiri dan sejajar pas dan ikat supaya posisi tidak akan berobah selama kerja.

Isi serbuk logam campur batu kristal secara rata sampai mal hampir penuh.
Mengaduk resin/katalis dan tuang ke mal sampai serbuk logam bersaturasi dan mal penuh.

Tunggu resin matang.

Mini-ICB sesesai.

ICB berfungsi lebih baik kalau tidak ada air (misalnya hujan) di dalam pipanya.
Kita bisa tutup pipa pake isolasi supaya dalamnya tetap kering.

Garis Ley (Ley Lines)

Ley line adalah energi yg mengalir di atas tanah yg membentuk garis lurus, sering kali melintasi bangunan kuno yg sakral di seluruh dunia. Ley lines energi berbentuk gari lurus di atas tanah yg pararel dengan jalur sungai bawah tanah yg besar. Dan biasanya tempat yg sakral seperti biara, katedral, dan bangunan spiritual lain dibangun di rute ini.

Kisi-kisi Geomagnetic Dunia

dodecgrid_m

Kisi-kisi Geomagnetic Dunia adalah energi magnetic yg mengikuti pola dan arah yg simetris. Kisi-kisi ini menguat atara jam 12 tengah malam sampai jam 3 pagi, dan paling lemah pada jam 5 sore. Energi ini dipengaruhi oleh cuaca dan gempa bumi, tetapi tidak seperti energi dari lairan sungai bawah tanah yg dipengaruhi bulan, energi ini tidak terpengaruh. Bangunan batu Stone Age dibangun pada titik simpul kisi-kisi ini dan juga bangunan katedral, monumen, biara dll. Vile_Vortices_Map

Geophatic Stress dan Shio

1 Tikus Senang & Sehat
2 Kerbau Sakit & Mati
3 Macan Senang & Sehat
4 Kelinci Senang & Sehat
5 Naga Senang & Sehat
6 Ular Senang & Sehat
7 Kuda Sakit & Mati
8 Kambing Sakit & Mati
9 Monyet Sakit & Mati
10 Ayam Sakit & Mati
11 Anjing Sakit & Mati
12 Babi Sakit & Mati

Wuku, Posisi Naga, Feng Shui  dan Geophatic Stress

Sudah lama nenek moyang kita mengamati energi yang tidak nampak ini dan bagaimana menyiasati energi buruk. Dengan berbagai simbol yang mewakili kekuatan alam tersebut seperti 5 unsur dan hubungan antara unsur tersebut. Rumah seperti tubuh kita energinya selalu bersiklus. Sungguh luar biasa Tuhan. Untuk itu akan kita bahas secara terpisah di lain waktu.

Dibawah akan disarikan dalam waktu dekat

Penelitian Geophatic Stress

Chinese Emperor Kuang Yu (2205-2197 BC) proclaimed an edict, effective to this day, which reads: �No dwelling shall be built until the earth diviners have confirmed the intended building site to be free of earth demons.�

Chen Su Xiao (d.1332 AD): �In the subterranean regions there are alternate layers of earth and rock and flowing spring waters. These strata rest upon thousands of vapours which are distributed in tens of thousands of branches, veins and threadlike openings...The body of the earth is like that of a human being...Ordinary people, not being able to see the veins and vessels which are disposed in order within the body of man, think that it is no more than a lump of solid flesh. Likewise, not being able to see the veins and vessels which are disposed in order under the ground, they think that the earth is just an homogenous mass�.

Christopher Bird, THE DIVINING HAND, 1979: �It was believed by the ancient Chinese that water flowed in subterranean courses called �veins of the Dragon� (Lung Mai). Passing to and fro out of sight, the hidden veins of water served, like the bloodstream of animals, to remove impurities from the body of the earth... and to deposit curative minerals within it. The earth�s circulatory system was matched by an ever-undulating network of currents in the atmosphere. The currents, running through Mai or channels, carried the Qi or vapours�

Knowledge of the mysterious underground energies and the ability to dowse their precise location is as integral to the Chinese Feng Shui and Indian Vastu Shastra traditions as it is to other geomantic traditions of the world. The personification of the telluric currents of the hydrological cycle as the consciousness of the subterranean Dragon, Serpent, or Crocodile spirit is a global image. Whether named Lung (Dragon, China), Naga (Water Serpent Spirit, India), Nak (subterranean Crocodile Spirit, Borneo), Wyvern (Dragon-Worm, Britain) or Wonambi (Rainbow Serpent Spirit, Pitjatjantjara and Yankunyjatjara, central Australia) these beings are variously respected, feared, appeased, tamed and honoured the world over.

The aim of Feng Shui is to seek the healthy Qi (Sheng Qi) and avoid the unhealthy Qi (Sha Qi). As the Ming Dynasty (1368-1644) text �Shui Peng Ba Zhen Fa� or �The Eight Needles of The Water Compass Method� reveals, classical Chinese understanding of the nature of the unhealthy Qi that rises from within the earth accords closely with the modern western dowsing tradition�s knowledge of the dangers of Geopathic stress. The text presents a protocol for divining the presence of a number of potential underground dangers, including underground streams and cavities, geological faults, mineral deposits, old wells, tombs and coffins, ant-holes, and abattoir and battlefield sites. � Di Qi (Earth Qi) comes from the earth and moves upwards. If it is too strong it is not good to build above. If there is none at all maybe there is too much metal or hard rock, nothing will grow and this is also bad�.

The water compass needle method was superseded by the dry compass needle, which was invented during the Ming Dynasty. Since that time the dipping and trembling movements, as opposed to the rotation, of the delicately balanced needle in the central Heaven Pool of the Luo Pan have been used to divine the nature of the underground Qi of a site. The vertical movements of the Heaven Pool needle are thus used in the same way in Feng Shui as are divining rods and pendulum in the Western geomantic traditions.

MODERN RESEARCH ON GEOPHATIC STRESS
George Lakhovsky coined the term �Geopathy, and first suggested in the 1930s that geopathic stress causes the human body to vibrate at much higher frequencies than normal, and can affect the immune system, making people sleeping or working in geopathically stressed locations more susceptible to viruses, bacteria, parasites, and environmental pollution.

The German dowser, Baron von Pohl, was asked to dowse the small town of Vilsbiburg in 1929, having then the highest per capita cancer death rate in Bavaria. He discovered a 100 per cent correlation between the beds of cancer victims and the paths of Sha streams passing through the town. He repeated the procedure in Grafenau in 1930, with the lowest cancer incidence in the province, and again found a 100 per cent correlation. He developed a scale to rate Geopathic stress of 1 to 16, where a combined tally of 9 or above from streams crossing gives rise to cancer.

Baron Gustav Freiherr von Pohl�s map of Vilsbiburg.

He repeated the exercise in the City of Stetten, with the result that Dr. Harger, chairman of the city's medical scientific association, declared that the �deadly earth currents� ran beneath the beds of all the 5,348 people who had died from cancer during the last 21 years.

This inspired some scientists and medical engineers to probe into the matter more deeply, and the term Geobiology was adopted by some German dowsers to represent the study of the relationship between life and the Earth�s physical and chemical environment. �Geobiologists� specialise in surveying houses for both geopathic and electromagnetic stress using both dowsing and scientific instruments.

In the 1930s the French engineer Pierre Cody of Le Havre knew of local �cancer houses� in the port where many people had died from cancer over the years. He decided to investigate the matter using a gold leaf electroscope. After checking large numbers of these dwellings, Cody concluded that the air in these �Cancer Houses� was ionized to an unusual degree. From various other tests Cody concluded that the ionization radiation consisted of positively charged Alpha Particles. The only known source of alpha particle emission in dwellings was from the radioactive gas Radon. (The National Radiological Protection Board (NRPB) estimates that out of 50,000 lung cancer deaths a year in Great Britain, Radon gas is responsible for about 2,500 cases.) Cody�s early research seemed to backup Baron Von Pohl�s findings that noxious vapours/energy from underground water-bearing fissures were responsible for many of the cases of cancer.

In the 1950�s the idea was again explored by the German scientist Dr. Joseph W�rst, and the German engineer and dowser Jakob St�ngle. Dr W�rst conducted experiments in the rooms of cancer patients in several German towns, and found unusual amounts of gamma radiation in the houses he surveyed using a Geiger�counter. St�ngle, who had a very good reputation for locating water bearing fissures in crystalline rock with his dowsing rod, developed a scintillisation counter more sensitive and accurate than a Geiger counter and carried out a scientific survey in the French town of Moulins where a local physician, Dr, J Prichard claimed that cancer victims in the town dwelt above geological faults. Whilst W�rst and St�ngle thought that gamma radiation from fissures could be a significant cause of cancer, more recent studies suggest that this is unlikely as gamma radiation tends to pass straight through the body rather than causing direct hits on DNA. The culprit is thought to be the more pernicious alpha radiation from Radon, which is found with high levels of gamma radiation. Research in this field continues with an increasing number of sophisticated environmental measuring instruments coming on the market to aid the geobiologist in identifying causative factors to illness and disease.

Dr. Hartmann M.D. researched the effects of earth rays on humans for over thirty years, and his experiences led him to produce a six hundred page report [�Krankheit als Standort-problem,� Heidelburg: K.F.Haug-Verlag] stating that disease was a problem of location. He found that one of the first things to be adversely effected was the immune system, and as a result of this, individuals placed above an area of geopathic disturbance soon lost the ability to defend themselves against harmful bacteria that previously they were able to withstand. There was also a clear link with cancer in people that slept or worked above a Hartmann crossing point for lengthy periods of time. Dr. Hartmann stated that in 30 yeas of practice, he has not come across a patient with cancer or otherwise seriously ill � with the exception of disease caused by bacteria or virus infections � who has not slept or stayed for long periods in geopathically stressed places.

Dr. Otto Bergsmann
In 1989 Dr Hartmann's theory was tested by a group of researches in Austria who completed a two-year study on the short-term consequences of human association with pathogenic sites. Some 985 people were tested and many measurements were recorded from 6,943 individual tests. Dr. Otto Bergsmann, internal medicine professor at the University of Vienna headed the working party. This study produced a 158 page report giving details of changes in the serum values of Serotonin, Zinc and Calcium after being exposed to these noxious fields for a period of ten minuets. There were also many other altered states to biological functions noted as a result of short term exposure to these forces.

The research was conducted by a team of distinguished professors, doctors, engineers, scientists and dowsers. To test this hypothesis the research team used the services of three dowsers known for their expertise in locating earth energies. They were enlisted to independently dowse eight different locations and submit reports and diagrams of the strongest �Disturbed Zones� (Geopathic Zones) found, together with a �Neutral Zone� at the same location to enable them to carryout double blind experiments with volunteers at each selected location. The dowsers found that the greatest pathogenic influences came from the movement of underground streams, Hartmann/ Curry global grid lines and geological fault lines. In order to rule out possible influences of man made electromagnetic or microwave disturbances at each location an independent report from an electromechanical engineer was requested for each chosen site.

The medical-biological Investigations at both the �Disturbed Zones� and the �Neutral Zones� were standardised:
1.Investigations after 15 minutes stay on Neutral Zone.
2.Investigations after 15 minutes stay on the �Disturbed Zone�.
3. Investigations again after a further 15 minute stay on a Neutral Zone.

At present, these �Disturbed Zones� can only be indicated by dowsers, with its presence being then verified with scientific instrumentation. Technology does not yet exist to do this the other way round; the dowser does not yet appear to be replaceable with scientific instrumentation.

Volunteers were sought to participate in these experiments. As a rule clinically healthy subjects between the ages of 20-35 years were screened. A number of these were rejected when illnesses (circulation interferences and infections) were discovered. Other participants were also used from the Outpatient�s Department for Physical Therapy in the Rehabilitation Centre, Grobming and from the Surgery of Dr. Korinek. The research programme was carried out between September 1987 and December 1988. None of the volunteers used were given information about the relative �Disturbed Zones� and �Neutral Zones�

Research Results
The project involved the testing of 24 different biological parameters involving 985 trial volunteers in 6,943 investigations using 462, 421 individual measurements. The test results were lined up by Biometric Significance and are valued with Serotonin alteration, Blood Corpuscle Decline Speed and Immunoglobulin deficiencies in lead position. Serotonin decreased by a factor of 6 on the �Disturbed Zone� whilst increasing its metabolism to advance Tryptophan in compensation. This reaction was highly significant. The three Immunoglobulins that were examined; IgA, IgG, and IgM showed clear reactions on the geopathic zones. Immunoglobulin IgA showing the highest significant drop. These values later normalised when latter blood samples were analysed when the subjects were tested on the �neutral zone�. Blood Sedimentation Speed: Blood corpuscle decline speed slowed down whilst on the �Disturbed Zone�

Conclusion of Vienna Report
The �Location Load Effect� of the �Disturbed Zone� on regulatory systems of the human organism is proved without doubt and raises the question of which substratum, subsystem or system the location dependant powers primarily attack. The research team concluded that there was no evidence to relate �Disturbed Zones� to a specific illness but should be rather determined as a risk factor that can reinforce the effect of different pathogenic factors. �Geopathic Stress� as a result of spending time above a �Disturbed Zone� belongs to other similar risk factors such as Environmental Chemicals, Poisons & Pollutants, Malnutrition/Diet, Recreational Drugs, Alcohol, Psycho-social Stresses, Genetic Weaknesses, Electromagnetic Pollution. The term �Location Load� is synonymous to �Geopathic Stress� which more generally describes the phenomenon in both Great Britain and the United States. This group has now linked with two universities in Austria studying the effects of disturbed zones on the immune system. Indications thus far support the findings of Dr. Ernst Hartmann who claimed that the protective role of the immune system was undermined when immersed in emissions of detrimental earth radiation.

Dr. Veronika Carstens
In 1985 Dr. Veronika Carstens, wife of former German Federal President Karl Carstens, published a study stating that there were 700 cases documented worldwide where terminal cancer patients had regained their health without any conventional treatment after their sleeping area had been moved from a geopathic stress zone to one in which there was no detectable geopathic stress.

Barbara Tombarkiewicz
Reference: Series Zootechnica Vol. XXXIV 1996 PL ISSN 0065-0935 T.M. Janowski and Szarek . Polish Academy of Sciences June 1996
A doctoral thesis written by Barbara Tombarkiewicz under the supervision of Prof. Tomasz M Janowski concerning zones of geomagnetic field disturbances (magnetic anomalies) in Poland and the health of 309 cows kept in cow stalls in a building measuring 91 x 24 meters in area. Cows kept in three of these stalls suffered ill health problems over and above a ratio that might be normally expected. The problem was initially resolved by moving these unhealthy cows to other cow stalls in the complex where they recovered. However the healthy cows that were placed in these three cow stalls soon succumbed to ill health problems. It was decided to take measurements of the Earth's geomagnetic fields in these cow stalls to see if the three pathogenic sites were caused by anomalies in the local geomagnetic field strength. The three cow stalls that were connect to ill health problems had magnetic anomalies exceeded 34.000nT (nano Tesla).

Hair and Blood Analysis showed that animals that stayed in the geopathogenic stalls showed lower counts of trace elements such as Aluminium, Zinc, Copper and low Iron counts.

One of the many factors behind incorrect iron balance is Cadmium. It accumulates in the body and combines permanently with tissues, and inhibits activity of some enzymes. It is teratogenic, carcinogenic, and is amongst the most toxic of metals. The report concluded that the microelement disorders in the animals staying in the geopathic stalls was the primary cause of the many diseases and even death of the organism. Blood tests especially leukocyte count and the amount of toxic metal found in hair analysis were also indications that the animals were suffering from the detrimental affects of long term exposure to these geopathogenic sites.

A disturbed geomagnetic field alters, among other things, the evolution-shaped permeability of cell membranes and the magnetic orientation of microelements. This can affect the whole plant or animal organism and thus the physiological status of the organism, the central nervous system and neuro-psychical phenomena. The influence of a disturbed geomagnetic field on the living organism is slow and cumulative in time and can cause dysfunction of the organism, but after it stops the dysfunction can regress. After several months the healthy cows were moved in to the geopathogenic stalls and were observed to undergo a reverse process as their hair turned gray, matted, and became poorly rooted in the skin.

Dr Hans Nieper, a widely respected cancer specialist, says in his book, "Revolution in Technology Medicine and Society" : "According to studies I have initiated, at least 92% of all the cancer patients I have examined have remained for long periods of time, especially in respect of their sleeping place, in geopathically stressed zones." Cancer as a disease of location has now become widely accepted amongst cancer specialists in Germany and other European countries. On the advice of geobiologists patients regularly move their beds to safer positions where necessary. These investigations have also spread to other serious illnesses that have also been associated with these geopathic zones and many doctors and cancer specialists use the services of geobiologists to survey the houses of their patients.

Dr. Paul G. Seeger, Former Chief of Cancer Research, Charite` Hospital, Berlin, Germany said �No serious-minded criticism, be it ever so prejudiced, can afford to ignore proofs of the existence of pathogenic telluric influences. Hundreds of cancer institutes all over the world have spent billions without having found any convincing proof of cancer�s cause. Why has it not been possible to spend a few million of that huge sum for a thorough investigation of telluric radiation as a prime cause of cancer in human beings. Why has this newly discovered continent of knowledge not been applied to cancer prevention?�