Ada beberapa hal yang mau aku perbaiki mengenai pernyataan di tulisan sebelumnya terlebih mengenai nutrisi tambahan untuk tanaman tidak diperlukan nutrisi komplit tetapi cukup satu zat saja katakan zat besi. Karena kalau kita menambahkan nutrisi komplit maka akuaponik kita menjadi hidroponik murni dengan ikan sekedar sebagai pajangan. Targetnya adalah
keseimbangan antara nutrisi yg dikeluarkan oleh ikan dengan penyerapan nutrisi
oleh tanaman. Komponen dasar kolam ikan, filter mekanik dan biologi, lahan
tanam hidroponik, tangki tanam. Apa saja hal yang perlu diperhatikan mari kita
bahas satu-satu.
Gunakan Tingkat Pakan Sebagai Dasar
Dalam Disain
Disain yg baik dan benar untuk sistem aquaponik adalah keseimbangan
antara ikan dan tanaman berdasarkan pada tingkat pakan. Tingkat pakan adalah
jumlah pakan ikan harian tiap meter persegi lahan tanam. Untuk sistem rakit
terapung tingkat pakan optimal antara 60 – 100 g/m2/hari. Contoh
jika ikan diberi pakan rata-rata 1,000 gram per hari, dengan asumsi tingkat
pakan 60 g/m2/hari, maka luas lahan tanam hydroponik seluas 16.7 m2
(1,000 g/h : 60 g/m2/h). Begitu juga jika dibutuhkan 200 m2
lahan tanam hydroponik, jika asumsi tingkat pakan 100 g/m2/h, maka
didapat jumlah pakan harian adalah 20,000 g/h. Dari sini bisa diperoleh jumlah
ikan,volume kolam dan lain-lain. Untuk sistem NFT tingkat pakan dipakai 25%
dari yang digunakan dalam sistem rakit terapung.
TIP: Gunakan
60 g/m2/h untuk sayuran daun dan 100 g/m2/h untuk sayuran
buah dengan asumsi ikan herbivora pakan mengandung protein 32%. Untuk ikan
karnivora dengan kandungan protein dalam pakan 45% - 50% gunakan tingkat pakan
dikalikan 80% dari kalau menggunakan pakan 32%.
Menggunakan contoh di atas pakan rata-rata 1,000 gram per hari, dengan
asumsi tingkat pakan 60 g/m2/h dan pakan ikan mengandung protein 45%, maka
tingkat pakan menjadi 48 g/m2/h (60 g/m2/h x 80%). Luas lahan tanam hydroponik
menjadi 20.8 m2 (1,000 g/h : 48 g/m2/h). Jadi dengan kandungan protein tinggi
kita mendapatkan luas lahan tanam lebih besar daripada protein yg rendah.
Kolam Ikan
Menjaga input nutrisi stabil dengan cara menggunakan banyak kolam. Kita
punya ukuran berbeda untuk tiap-tiap kolam. Kita memasukkan benih, membesarkan
dan memanen dalam kolam yg sama. Setelah beberapa waktu (tergantung jenis ikan
yg dibesarkan), kolam berikutnya dimasukkan benih. Pola ini berlanjut sampai
kolam pertama dipanen. Setelah dipanen segera dimasukkan benih baru. Dengan
cara ini panen akan dilakukan secara bertahap. Ketika kolam ikan dipanen asupan
nutrisi ke sistem berkurang antara 20 - 30% lalu secara bertahap naik sejalan
dengan semakin besarnya ikan. Meskipun asupan pakan dan asupan nutrisi
befluktuasi tetapi masih dalam batas wajar. Lain halnya dengan hanya menggunakan
satu kolam ikan, ketika dipanen dan ditabur benih lagi maka asupan akan berkurang
sampai 90% dan secara bertahap akan meningkat. Nutrisi akan sangat rendah saat
penebaran bibit dan sangat tinggi saat panen.
Tangki Filter
Hampir 25% dari pakan menjadi limbah berupa padatan. Sangat disarankan
untuk membuang padatan sebelum masuk ke sistem hydroponik. Karena kalau tidak
padatan akan menutupi akar, mengurangi kemampuan akar menyerap oksigen pada
akhirnya mengurangi kemampuan akar menyerap nutrisi. Kelebihan padatan akan
berimbas ke bakteri nitrifikasi. Padatan akan mengurai, oksigen diserap dan
dihasilkan amoniak. Faktor penting dalam disain filter padatan adalah ukuran
dan debit air. Debit air harus cukup cepat untuk memenuhi kebutuhan sirkulasi
sistem dan cukup lambat supaya padatan mengendap.
Bio-Filter secara sederhana adalah tempat koloni bakteri. Koloni bakteri
ini akan merubah amoniak menjadi nitrat. Dalam sistem rakit terapung bio-filter
terpisah biasanya tidak digunakan, karena dinding tangki dan lain-lain sudah
mencukupi. Tetapi memakai bio-filter terpisah sangat disarankan sebagai faktor
pengaman.
TIP: Jika kandungan protein pakan antara 45% - 50% maka volume bio-filter dua
kali lipat dari perhitungan jika memakai pakan dengan kandungan protein 32%.
Pompa Air dan Tangki Tanam
Alat ini bisa ada bisa juga tidak. Tangki Tanam adalah titik terendah
dalam sistem. Air mengalir ke tangki tanam dengan gaya gravitasi. Pompa air
ditempatkan dalam tangki tanam, untuk memompa air ke titik tertinggi sistem
(kolam ikan, filter, atau lahan tanam). “Satu Tuhan, Satu Negara dan Satu Pompa”
dalam disain aquaponics juga gunakan prinsip hanya satu pompa.
Tempat untuk melakukan penyesuaian pH air paling ideal adalah di tangki
tanam. pH disesuaikan secara pelan-pelan sehingga ikan tidak kaget dan stress.
TIP : Debit
air yg di pompa ke media tanam rata-rata adalah satu kali volume kolam tiap jam
melewati bio-filter.
Lahan Tanam
Bisa memakai bahan semen, kayu, fiberglass, besi dan lain-lain yang penting kedap air, dan
tidak menyebabkan perubahan pH.
Zat Tambahan Kalsium, Potasium dan Besi
Tanaman butuh 13 nutrisi untuk tumbuh dengan baik, dan ikan memberikan 10
nutrisi dalam jumlah yang cukup. Biasanya untuk kalsium, potasium dan besi
jumlahnya tidak mencukupi untuk pertumbuhan tanaman dan harus diberikan asupan
tambahan. Kalsium dan Potasium ditambahkan ke dalam sistem ketika melakukan
penyesuaian pH air dalam bentuk senyawa (Kalsium hydroksida dan Potassium
Hydroksida) atau bisa juga dari kulit telur atau kulit kerang. Zat Besi
ditambahkan dalam bentuk senyawa chelated, senyawa dimana zat besi terikat ke
zat organik untuk menjaga zat besi tidak terurai ke dalam larutan.
Hati-hati Memakai Media Tanam
Media tanam seperti batu, pasir dan perlite adalah media hydroponik yg
baik. Padatan akan menumpuk dan menghambat aliran air. Air tidak akan mengalir
di media yg tersumbat, dan akan membentuk area anaerop (tanpa oksigen) pada
saaat mengurai, pada akhirnya mematikan akar.
Gunakan Pengendali Biologis
Pestisida tidak diperbolehkan untuk mengendalikan hama karena berbahaya
bagi ikan. Sebaliknya banyak zat untuk penyembuhan penyakit ikan berbahaya bagi
bakteri baik dan tanaman. Selalu gunakan pengendalian biologis.
Selalu Lebihkan Ukuran Pipa
Prinsipnya sama dengan media tanam. Tingkat padatan terlarut yg tinggi
mengakibatkan tumbuhnya bakteri filamen di dinding pipa dan menghambat aliran
air. Untuk solusi bilogis dipakai benih ikan nila di dekat saluran keluaran
untuk memakan selaput bakteri.
Aerasi Yang Baik
Ikan, tanaman dan bakteri dalam sistem aquaponik membutuhkan oksigen
terlarut (DO) untuk kesehatan dan pertumbuhan maksimum. Tingkat DO 5 mg/liter
atau lebih harus dijaga baik di kolam ikan maupun lahan tanam.
Kendalikan pH
pH adalah variabel utama karena merupakan faktor pengendali kualitas air
lainnya. Dan variabel yg paling penting adalah proses nitrifikasi. Proses
nitrifikasi sangat efisien di pH 7.5 atau lebih, dan prakteknya proses
nitrifikasi akan menurunkan pH. Untuk menetralisir keasaman tambahkan kasium
hydroksida dan potassium hydroksida. pH juga berpengaruh terhadap tingkat
pelarutan nutrisi. Tingkat pelarutan nutrisi optimal di pH 6.5 atau sedikit
lebih rendah. Sebagai kompromi adalah menjaga pH 7. Jika pH terlalu tinggi
nutrisi akan hilang dan tanaman akan menunjukkan kekurangan nutrisi. Jika pH
terlalu rendah, amoniak akan menumpuk dan beracun bagi ikan, pada tahapan
tertentu beberapa nutrisi juga berkurang.