Senin, 26 November 2012
Debit Hujan Tiga Minggu Terakhir
Sudah tiga minggu ini kalau aku lihat di rumah Jati debit air hujan lebih tinggi dibanding hari-hari kemarin. Sudah berapa kali juga harus ngepel karena saluran pembuangan buntu karena tersumbat plastik yg hanyut. Kayaknya akan berlangsung sampai desember. Dan harus meniru lebah membuat stok makanan untuk keluargaku selama bulan desember, karena mendekati tahun baru harga merangkak naik ditambah cuaca menyebabkan gagal panen. Akuaponik masih jalan ditempat dan masih menjadi monumen kalau orang kampung ronda lewat belakang rumah, di atas kepalanya langsung muncul tanda tanya besar,"orang ini mau bikin apa?" Lesson learn: stok makanan untuk bulan desember ini (beras, mie instan, makanan kaleng, dll). Semoga kita bisa melewati tahun ini dengan lebih mensyukuri berkat Tuhan Yang Maha Esa. Da
Minggu, 11 November 2012
Akuaponik - Ada Apa Dengan Tingkat Pakan
Kenapa dalam disain akuaponik kita harus memakai tingkat pakan sebagai dasar perhitungan. Karena tanaman mendapat nutrisi dari limbah ikan. Dan limbah ikan berbanding lurus dengan jumlah makanan. Semakin banyak yg dimakan semakin banyak juga limbahnya. Fakta yg menarik komposisi zat untuk ikan berbeda dengan komposisi zat untuk tanaman. Pendekatan UVI AP dengan tingkat pakan 60 - 100 g per hari per m2 lahan tanam didapatkan sehingga semua nutrisi yg dibutuhkan tanaman tersedia kecuali K, Ca dan Fe. Dengan menaikkan tingkat pakan pada level tertentu semua nutrisi yg dibutuhkan oleh tanaman terpenuhi, konsekuensinya terjadi penumpukan nitrogen. Penumpukan ini diantisipasi dengan cara membuang secara periodik limbah yg menempel di filter. Langkah ini pulalah yg digunakan untuk memanipulasi pembungaan untuk AP tanaman buah.
Kamis, 08 November 2012
Petir di Hari Hujan, Apa yg Harus Kita Lakukan
Aku kemarin melakukan safety patrol ke lapangan. Ada lesson learn yg mau kubagikan semoga bermanfaat. Jika hujan disertai petir sikap badan kita menjadi penentu. Karena petir terjadi karena terjadi beda potensial listrik, dan setelah menyentuh tanah akan merambat seperti halnya kalau kita melempar batu ke air. Maka posisi kaki kita ketika hujan petir jangan direnggangkan, karena akan terjadi beda potensial antara kaki kiri dan kanan maka arus listrik akan mengalir sebagian ke kita. Maka kita harus memakai posisi bangau dengan menumpuk kaki kiri dan kanan atau berdiri dengan satu kaki. Masih ingat cerita ki ageng selo mengambil rumput, kalau mengampil rumput beliau harus jongkok dan merapatkan kakinya (intinya adalah merapatkan kaki kiri dan kanan supaya tidak terjadi beda potensial.
Label:
hujan,
keselamatan,
pesan keselamatan,
petir
Selasa, 06 November 2012
Sedekah Pohon Kelor untuk Keluarga Gizi Buruk
Beberapa hari ini aku melihat berita di televisi banyak anak yg mengalami gizi buruk. Alasan adalah kondisi ekonomi membuat mereka tidak mampu untuk membeli makanan dengan gizi yg cukup. Di Indonesia banyak tanah yg produktif yg bisa ditanami pohon kelor. Kandungan gizi dalam kelor solusi buat kita yg kekurangan zat tersebut. Mohon dengan amat sangat siapa saja yg punya pohon kelor rela berbagi dengan sesama. Yang didaerahnya tidak ada pohon kelor silahkan cari bibitnya, sehingga minimal dalam satu dusun atau kelurahan ada satu pohon kelor yg bisa dipakai bersama-sama. Menurut pengamatan pohon kelor senang sekali kalau kita sering memetik daunnya. Pohon kelor yg jarang dipetik daunnya lebar daunnya kecil-kecil. Tetapi kalau daun kelor sering di ambil daunnya menjadi lebar-lebar dan segar. Kelor saja senang kita berbagi ayo kalau kita tidak mau bantu sesama minimal kita membantu diri kita sendiri. Kalau ada yg sempat baca posting ini minimal sebarkanlah kabar gembira bahwa kandungan gizi pohon kelor sangat luar biasa.
Semoga tidak ada satupun penduduk Indonesia mengalami gizi buruk mulai dari sekarang, selalu dan selama lamanya. Amin
Semoga tidak ada satupun penduduk Indonesia mengalami gizi buruk mulai dari sekarang, selalu dan selama lamanya. Amin
Label:
berbagi,
gizi buruk,
kelor,
kurang gizi,
pohon ajaib,
pohon kelor,
sedekah
Minggu, 04 November 2012
Belajar Excel Sangat Mengasyikkan
Sasaran belajar membuat report dengan tampilan sebagai berikut:
Ada tiga sheet yg diperlukan
1. Data - sumber data untuk diolah
2. Dashboard - tampilan olahan data
3. Sheet bantuan - tempat kalkulasi yg diperlukan untuk menampilkan data
Ada 5 blok tampilan:
1. Activity - menampilkan progress pekerjaan yg aktif dikerjakan
2. Project Plan (Gant Chart) - bisa di scroll ke bawah dan ke kanan grafiknya
3. S-Curve - berubah dinamik sesuai proyek yg dipilih
4. Photo - berubah sesuai proyek yg di pilih
5. Problem encounter - inventory permasalahan yg timbul
Dari masing-masing item punya teknik dan tantangan tersendiri, beberapa sudah selesai dan beberapa masih belum selesai. Untuk tehnik masing-masing blok kita bahas nanti kalau ada kesempatan. Kalau sudah punya gambaran syukur bisa dibagi ke saya carannya karena saya sendiri masih mencari.
Tools yg dipakai untuk masing-masing blok tampilan:
1. Activity -vlookup,
2. Project Plan (Gant Chart) -Vlookup, conditional formating, offset, range name, table
3. S-Curve -
4. Photo -
5. Problem encounter -
Ada tiga sheet yg diperlukan
1. Data - sumber data untuk diolah
2. Dashboard - tampilan olahan data
3. Sheet bantuan - tempat kalkulasi yg diperlukan untuk menampilkan data
Ada 5 blok tampilan:
1. Activity - menampilkan progress pekerjaan yg aktif dikerjakan
2. Project Plan (Gant Chart) - bisa di scroll ke bawah dan ke kanan grafiknya
3. S-Curve - berubah dinamik sesuai proyek yg dipilih
4. Photo - berubah sesuai proyek yg di pilih
5. Problem encounter - inventory permasalahan yg timbul
Dari masing-masing item punya teknik dan tantangan tersendiri, beberapa sudah selesai dan beberapa masih belum selesai. Untuk tehnik masing-masing blok kita bahas nanti kalau ada kesempatan. Kalau sudah punya gambaran syukur bisa dibagi ke saya carannya karena saya sendiri masih mencari.
Tools yg dipakai untuk masing-masing blok tampilan:
1. Activity -vlookup,
2. Project Plan (Gant Chart) -Vlookup, conditional formating, offset, range name, table
3. S-Curve -
4. Photo -
5. Problem encounter -
Kamis, 01 November 2012
Akuaponik - Hal yg Perlu Diperhatikan Dalam Disain Akuaponik
Dalam membuat sistem akuaponik kita mempunyai banyak pilihan:
1. Filter dan Lahan Tanam Terpisah
2. Filter dan Lahan Tanam jadi satu (Lahan tanama dengan media)
3. Kombinasi "Lahan tanama dengan media" dan "sistem rakit terapung"
Dalam akuaponik fungsi filter sebagai berikut:
Target disain akuaponik adalah keseimbangan antara tingkat pakan ikan yg akan menjadi limbah dengan proses mineralisasi di filter.
Jika padat tebar ikan rendah -> tingkat pakan rendah -> filter mencukupi, proses bio filter dan mineralisasi mencukupi sehingga tidak ada timbunan limbah.
Jika padat tebar tinggi -> tingkat pakan tinggi -> filter tidak mencukupi, proses mineralisasi kalah cepat dengan kecepatan penumpukan limbah, akibatnya filter buntu dan tidak berfungsi dengan baik.
Pada padat tebar tertentu luas media untuk proses mineralisasi dibandingkan dengan luas lahan untuk keseimbangan nutrisi.
Bingung??? Saya juga. Kita ambil contoh adalah dalam sistem kombinasi lahan tanam media dan rakit terapung didapat total lahan tanam 100 m2 dan padat tebar ikan 20 kg/m3.
Setelah dihitung dengan memperhatikan kecepatan mineralisasi terhadap penumpukan limbah didapat sebagai berikut:
- Lahan tanam dengan media = 60 m2
- Lahan tanam sistem rakit terapung = 100 m2 - 60 m2 = 40 m2
Sudah tahu kan sekarang cara lihat grafik di atas.
Tingkat pakan yg sering kita bicarakan 60 - 100 gram per m2 lahan tanam adalah perhitungan jika setelah filter limbah padat dibuang dari sistem. Kalau kita daur ulang limbah padat tersebut sehingga dapat diserap oleh tanaman maka tingkat pakan tersebut bisa diturunkan untuk luas lahan tanam yg sama.
Dengan kata lain lahan tanam dengan media berfungsi sebagai FILTER MEKANIK, FILTER BIOLOGI DAN TEMPAT MINERALISASI dalam satu paket, setelah itu dialirkan ke sistem murni hidroponik seperti sistem rakit terapung.
1. Filter dan Lahan Tanam Terpisah
2. Filter dan Lahan Tanam jadi satu (Lahan tanama dengan media)
3. Kombinasi "Lahan tanama dengan media" dan "sistem rakit terapung"
Dalam akuaponik fungsi filter sebagai berikut:
Target disain akuaponik adalah keseimbangan antara tingkat pakan ikan yg akan menjadi limbah dengan proses mineralisasi di filter.
Jika padat tebar ikan rendah -> tingkat pakan rendah -> filter mencukupi, proses bio filter dan mineralisasi mencukupi sehingga tidak ada timbunan limbah.
Jika padat tebar tinggi -> tingkat pakan tinggi -> filter tidak mencukupi, proses mineralisasi kalah cepat dengan kecepatan penumpukan limbah, akibatnya filter buntu dan tidak berfungsi dengan baik.
Pada padat tebar tertentu luas media untuk proses mineralisasi dibandingkan dengan luas lahan untuk keseimbangan nutrisi.
Bingung??? Saya juga. Kita ambil contoh adalah dalam sistem kombinasi lahan tanam media dan rakit terapung didapat total lahan tanam 100 m2 dan padat tebar ikan 20 kg/m3.
Setelah dihitung dengan memperhatikan kecepatan mineralisasi terhadap penumpukan limbah didapat sebagai berikut:
- Lahan tanam dengan media = 60 m2
- Lahan tanam sistem rakit terapung = 100 m2 - 60 m2 = 40 m2
Sudah tahu kan sekarang cara lihat grafik di atas.
Tingkat pakan yg sering kita bicarakan 60 - 100 gram per m2 lahan tanam adalah perhitungan jika setelah filter limbah padat dibuang dari sistem. Kalau kita daur ulang limbah padat tersebut sehingga dapat diserap oleh tanaman maka tingkat pakan tersebut bisa diturunkan untuk luas lahan tanam yg sama.
Dengan kata lain lahan tanam dengan media berfungsi sebagai FILTER MEKANIK, FILTER BIOLOGI DAN TEMPAT MINERALISASI dalam satu paket, setelah itu dialirkan ke sistem murni hidroponik seperti sistem rakit terapung.
Label:
akuaponik,
aquaponic,
aquaponics,
aquaponik,
disain,
disain akuaponik
Langganan:
Postingan (Atom)