Alkisah ada 2 orang namanya kang Bejo dan Kang Slamet. Mereka lagi bermain dengan uang koin dengan 2 sisi yang satu gambar burung dan sisi yang satu adalah angka. Peluang muncul burung adalah 50% dan peluang muncul angka adalah 50%, jadi total peluang adalah 50% + 50% menjadi 100%. Mereka masing-masing punya uang 10,000 rupiah, jadi mereka bertaruh kang Bejo pasang gambar burung dan kang Slamet pasang gambar angka. Mereka memasang 1000 rupiah mereka sebagai taruhan. Kalau menang mendapat 1000 rupiah dan kalau kalah hilang 1000 rupiah. Untuk permainan ini HARAPAN = PROBABILITAS MENANG X JUMLAH MENANG – PROBABILITAS KALAH X JUMLAH KALAH.
Kita coba hitung HARAPAN POSITIP dari permainan ini 50% Probabilitas Menang x 1000 rupiah kalau menang menjadi 50% x 1000 samadengan 500 rupiah. HARAPAN NEGATIP sama dengan 50% Probabilitas Kalah x 1000 rupiah kalau kalah hasilnya 500 rupiah. Harapan total dari permainan ini HARAPAN = HARAPAN POSITIP – HARAPAN NEGATIP = 500 – 500 = 0. Jadi dari 1000 rupiah yang diresikokan harapan mendapat keuntungan adalah 0.
Permainan | Peluang | Peluang | Rata2 | Rata2 | Harapan | Harapan Negatip | Total Harapan |
1 | 50% | 50% | 1000 | 1000 | 50% x 1000 = 500 | 50% x 1000 = 500 | 500 – 500 = 0 |
Sedikit ilmu Statistik jika kita melakukan lemparan koin probabilitas muncul gambar burung semakin valid jika jumlah lemparannya semakin banyak. Misalkan dalam 5 lemparan bisa jadi lima-limanya muncul gambar burung jadi kita simpulkan PROBABALITAS/ PELUANG = Banyak lemparan Gambar Burung dibagi Jumlah lemparan = 5 / 5 = 1 (WoW Peluangnya 1). Kita naikkan jumlah lemparan menjadi 100 kali. Maka banyak lemparan maka nilai peluangnya semakin mendekati kenyataannya, dan jumlah lemparan identik dengan populasi.
Besoknya kang Bejo dan Slamet ketemu lagi dan oleh kang bejo gambar burungnya dikasih timah sehingga peluang muncul gambar burung menjadi lebih besar menjadi 60%. Kalau kang bejo bertaruh di gambar burung maka harapannya kang Bejo adalah sebagai berikut;
Permainan | Peluang | Peluang | Rata2 | Rata2 | Harapan | Harapan Negatip | Total Harapan |
1 | 60% | 40% | 1000 | 1000 | 60% x 1000 = 600 | 40% x 1000 = 400 | 600 – 400 = 200 |
Sekarang harapan mas Bejo menjadi positip 200, artinya dari 1000 rupiah yang dipertaruhkan harapannya adalah mendapat 200 rupiah.
Apakah peluang menang lebih besar adalah segalanya?
Kang Bejo dan Kang Slamet tolong istirahat sebentar! Kita coba lebih sederhanakan angka dasarnya menjadi angka 1 (satu)
Permainan-1
Permainan | Peluang | Peluang | Rata2 | Rata2 | Harapan | Harapan Negatip | Total Harapan |
1 | 60% | 40% | 1 | 1 | 60% x 1 = 0.6 | 40% x 1 = 0.4 | 0.6 – 0.4 = 0.2 |
Dari 1 (satu) unit yang dipertaruhkan harapan mendapat 0.2 unit.
Oke sekarang Permainan-2
Permainan | Peluang | Peluang | Rata2 | Rata2 | Harapan | Harapan Negatip | Total Harapan |
2 | 20% | 1 | 0.2 | ||||
10% | 5 | 0.5 | |||||
3% | 10 | 0.3 | |||||
3% | 20 | 0.6 | |||||
50% | 1 | 0.5 | |||||
10% | 2 | 0.2 | |||||
4% | 3 | 0.12 | |||||
36% | 64% | 36 | 6 | 1.6 | 0.82 | 0.78 |
Dari 1 (satu) unit yang dipertaruhkan harapan mendapat 0.78 unit. Peluang menang permainan-2 lebih kecil daripada permainan-1, tetapi harapan permainan-2 4 (empat) kali lebih besar daripada permainan-1 (0.78 dibagi 0.2 setara dengan 4). Jadi sistem trading yang banyak benarnya bukan jaminan harapannya menjadi positip atau besar.
Bagaimana pengaruh besar taruhan terhadap Modal?
Nomer | Modal | Taruhan | Jumlah Kekalahan | Modal Sisa | Jumlah Menang supaya BEP* | Prosentase (Menang/taruhan) |
1 | 100 | 100 | 100 | 0 | 100 | 100% |
Kang Bejo menaruh semua uangnya untuk taruhan, dalam putaran pertama kalah 100, maka kang Bejo hilang semua modalnya sehingga peluang dia untuk mendapatkan kembali modalnya adalah “NOL BESAR”. Dalam permainan sangatlah mungkin dalam 5 putaran pertama kita kalah terus.
Kang Slamet main tetapi dengan aturan kalau kalah dia akan taruhan separo (50%) dari modalnya, hasilnya sebagai berikut:
Nomer | Modal | Taruhan | Jumlah | Jumlah Menang supaya BEP* | Prosentase (Menang/taruhan) |
1 | 100 | 50 | 50 | 50 | 100% |
2 | 50 | 25 | 25 | 50+25= 75 | 300% |
3 | 25 | 12.5 | 12.5 | 75 + 12.5= 87.5 | 700% |
4 | 12.5 | 6.25 | 6.25 | 87.5 + 6.25= 93.75 | 1500% |
Kesimpulannya adalah jumlah taruhan harus sekecil mungkin sehingga HARAPAN bisa tercapai dalam jangka waktu taruhan atau trading yang cukup lama.
Seberapa sering sistem kita memberikan sinyal trading dalam satu bulan?
Kita coba mengingat Permainan-1 dan Permainan-2 di atas, misalkan dalam satu bulan sistem permainan-1 memberikan sinyal untuk melakukan trading 60 kali, sementara Permainan-2 memberikan sinyal untuk melakukan trading 12 kali, manakah yang lebih baik, kita lihat di bawah ini:
Permainan | Taruhan | Harapan | Jumlah Trading dalam 1 bulan | Earn |
1 | 1 | 0.20 | 60 | 0.20 x 60= 12 |
2 | 1 | 0.78 | 12 | 0.78 x 12= 9.36 |
Permainan-1 lebih baik daripada Permainan-2 karena frequensi atau kekerapan trading lebih banyak, biarpun harapannya lebih kecil daripada Permainan-2.
Semoga dengan beberapa ilustrasi di atas kita menjadi lebih tahu faktor apa yang penting dalam membangun sistem trading. Untuk sementara cukup dulu sampai disini kang Bejo dan kang Slamet sudah boleh pulang kembali, tapi tolong duitnya ditinggal ya itu punya saya. Pulangnya jalan kaki aja biar sehat.
Kang Bejo “Tadi berangkatnya aku ngirit 2000 rupiah”
Kang Slamet “Kenapa kok gitu?”
Kang Bejo “Aku jalan ngikuti Ojek tadi!”
“Lain kali jalannya ngikuti taksi biar irit 30,000 rupiah”, sahut Kang Slamet
Besok kita menerapkan ilmu di atas untuk mengevaluasi 2 (dua) sistem trading yang berbeda.
Bejo Bejo Bejo Slamet Slamet Slamet……………………….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar