Sebelum mengulas lebih jauh mengupas mengenai hari baik dan hari buruk, kita mesti mengenal sistem kalender sebagai dasar perhitungannya. Ada kalender yg berbasis matahari dan ada yg bulan. Tiap bangsa punya kalender khas masing-masing mulai bangsa Maya, Cina, Barat dll. Kalender yg digunakan adalah kalender Saka dimulai tahun 78 Masehi. Karena sifat orang jawa seperti air selalu mengikuti bentuk wadahnya, maka terjadilah penggabungan dengan sistem lama yaitu Pranata Mangsa. Digabung juga dengan perhitungan seperti wuku, paringkelan, padewan, atau yg lebih dikenal sebagai hari 1, hari 2, hari 3 sampai hari 10. Kalender saka membagi 1 tahun ke dalam 12 bulan yaitu Srawana, Bhadra, Asuji, Kartika, Posya, Margasira, Magha, Phalguna, Cetra, Wasekha, Jyesta, Asadha. Sementara pranata mangsa sebelumnya ada 10 mangsa, karena waktu tunggunya sampai dimulainya mangsa 1 lama, maka diciptakan 2 mangsa baru. Sepuluh Mangsa yaitu Mangsa Kasa, Karo, Katelu, Kapat, Kalima, Kanem, Kapitu, Kawolu, Kasanga, Kasapuluh, Dhesta, Sadha.
Setelah angka tahun saka 1554 diteruskan oleh kalender sultan agung dengan angka tahun 1555, meskipun dasar perhitungannya lain. Kalender saka berdasar matahari, sementara kalender sultan agung berdasar bulan (komariah). Kalender sultan agung membagi satu tahun menjadi 12 bulan yakni Sura, Sapar, Mulud, Bakda Mulud, Jumadilawal, Jumadilakhir, Rejep, Ruwah, Pasa, Syawal, Dukangidah, Besar. Dan hari yg dipakai cuma hari 5, 7, 8 dan 9, sementara hari yg lain jarang digunakan pada Kalender Sultan Agung, tetapi di Bali tetap di lestarikan sampai sekarang.
Jumat, 06 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar