Minggu, 01 Agustus 2010

Beternak Lele Dumbo dan Sangkuriang






Di sela kesibukan mengurusi pekerjaan kantor, aku mencoba membuat kolam lele di halaman belakang rumah kontrakkan. Mulai hari jumat hunting bahan terpal, kayu, paralon dan paku. Pilihan adalah kolam lele di terpal karena supaya kalau meninggalkan rumah kontrakan tidak harus menimbun lagi tanah galian. Bahan semua sudah tersedia, tidak tanggung2 yang membangun mulai dari driver, supervisor sampai site manager bahu membahu membangun kolam terpal. Setelah selesai di hari sabtu sore aku mengisi dengan air sumur mulai dari jam 4 samapi jam 8 malam (maklum kran pakai metode gravitasi).
Singkat cerita hari minggu menunggu di bandara Pekanbaru, untuk mengambil pesanan lele sangkuriang dari Jogja sebanyak 12,000 ekor. Akhirnya barang datang dan masih harus menempuh 3 jam perjalan dari Pekanbaru ke Duri. Aku sempatkan mampir ke toko kolam untuk mengganti oksigen dan ke rumah teman untuk mengganti air. Akhirnya sampailah ke duri, ikan aku bagi 2 untuk teman istriku. Dan penebaran lele pun dimulai 6,300 ekor aku tebar di kolam 5x4meter. Dengan gembiara lele berenang, hatipun terasa riang. Keesokan harinya aku dibangunkan oleh istriku, memberitahu bahwa lele 90% mati. Akhirnya anakku Bima dan Krisna menjadikan kolam lele menjadi kolam renang. Dan berpestalah para angsa dan mentok dan juga ayam makan lele sangkuriang.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

trus nasib kolam sekarang gmn bos???masak mati 90% didiemin. itu mati karena apa bos?

Bayu mengatakan...

Mati keracunan terpal karena umurnya cuma setengah hari dan belum dicuci. Sekarang bikin kolam permanen di samping rumah BosBro. Dan mau bikin akuaponik di tempat yg bisa dilihat tiap hari.