Selasa, 07 Maret 2017

Kembali Ke Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika

Bangsa Indonesia mengalami masa keemasan di masa lalu jaman Singasari dan Majapahit. Kenapa kita bisa menjadi bangsa yg besar? Karena filosofi luhur dari nenek moyang kita, yg selalu di salah artikan oleh beberapa orang sebagai penganut animisme tidak mengenal Allah Yang Maha Esa. Mereka yg berpendapat seperti itu tidak membuka diri dengan pengetahuan kebatinan dan filosofi hidup nenek moyang kita. Leluhur kita adalah orang yg bisa menerima perbedaan, dan melihat yg baik dari semua budaya yg datang. Bukan karena mereka tidak mempunyai kepercayaan, tetapi leluhur kita selalu mengolah rasa ke-Tuhanan yg pada akhirnya melahirkan budi pekerti yg luhur. Sekarang kita cenderung mudah tersinggung termasuk saya. Bhineka Tunggal Ika kita sangat dikagumi oleh bangsa-bangsa dunia. Karena kita bisa rukun meskipun beda suku, agama dan ras. Penduduk Indonesia ramah tamah, kemana semua itu sekarang?
Kita akan kembali menjadi bangsa yg besar jika kita mampu menerima perbedaan. Tidak merasa benar sendiri. Kalau tidak sama dengan kita adalah musuh. Hanya Tuhanlah yg berhak menghukum kita, karena kita adalah hamba. Hamba tidak berhak untuk berpendapat, apa kata tuannya itulah yg harus dilaksanakan. Kasih Tuhan kepada kita dan bangsa Indonesia sangat besar. Kita berdiri sebagai bangsa yg tiap warga negara mempunyai semangat pencarian spiritual yg tinggi. Marilah kita kembali ke Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Roh Kudus selalu bekerja aktif seperti matahari yg bersinar tidak membeda-bedakan kita beragama atau tidak. Bahkan pada orang atheis pun Roh Kudus bekerja, seringkali perilaku orang atheis lebih luhur daripada kita maksudnya saya. Marilah kita membiarkan Roh Kudus tumbuh subur di hati kita supaya menghasilkan "buah", yaitu "Buah Roh": kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah lembutan, penguasaan diri. Leluhur kita berbudi luhur dan menerima segala perbedaan dalam kesatuan. Mereka yg kita sebut animisme ternyata "Roh Kudus" berbuah dengan sangat baik.