Senin, 22 Agustus 2011

Kang Bejo Bertanya : Apakah Tujuan Hidup Manusia di Dunia Ini?

Kesaktian dan keajaiban
Alkisah di malam hari kang bejo sambil merenung memandang bulan memantulkan cahaya matahari. Dalam pengembaraan pikiran kang Bejo bertanya dalam hati Apakah sebenarnya tujuanku hidup di dunia ini? Kang Bejo sudah belajar olah kanuragan, meditasi dan lain sebagainya.
Aku belajar supaya bisa menghancurkan gunung, setelah itu apa?
Aku belajar terbang tidak terikat hukum gravitasi, setelah itu apa?
Aku bisa ke berbagai macam dimensi, setelah itu apa?
Maka mulailah pengalaman batin kang Bejo dengan membuka ingatan tentang segala apa yang telah dibacanya. Akhirnya tabir terbuka bagi kang Bejo oleh sebuah cerita kecil antara ibu dengan anaknya yang amat sangat sederhana tetapi amat sangat luar biasa. Begini ceritanya...
Ada seorang anak menangis minta digendong oleh ibunya. tetapi sang ibu mengalihkan perhatiannya dengan memberikan permainan-permainan. Anak itu tidak puas dan melemparkan permainan itu seraya berteriak,"Aku tidak suka permainan itu, aku mau Ibu". Karena demikian keinginan anak, si ibu harus datang menggendong anaknya.
Terbukalah pengertian bagi kang Bejo ternyata semua hal yang kelihatan luar biasa tersebut hanyalah mainan saja sebenarnya hasratnya yang paling mendasar adalah bersatu dengan Tuhan.
Dalam kisah perjumpaan Aji Saka dengan Yesus dalam Serat Paramayoga, beliau diajarkan untuk melepaskan semua kesaktiannya untuk mempelajari ilmu tertinggi yaitu penyatuan dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Kita adalah Roh yang diberi baju badan dan jiwa. Batinku seperti benih yang ditanam di tanah berpasir, yakin bahwa semua itu benar adanya tetapi tidak menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Karena tubuhku dan pikiranku masih mencari kenikmatan menurut ukuran pengalaman dunia. Berkat Tuhan yang melimpah tidak masuk ke dalam tubuhku, jiwaku dan rohku, karena inti hati nuraniku belum terbuka bagi Tuhan. Tuhan berkatilah aku dengan kerendahan hati untuk menerima dan merasakan berkat kasihmu yang melimpah sepanjang waktu. Sebenarnya perumpamaan mengenai anak kecil tidak seluruhnya benar, karena kasih Tuhan itu sangat besar kepada kita, tetapi hati  kita sangat tertutup. Maka jadilah seperti anak kecil yang bisa dibentuk oleh semangat baru yaitu semangat cinta kasih. Karena anggur baru harus ditaruh di kantung baru.

Karma dan Takdir
Kita hidup di dunia diberi baju yang namanya badan, karena dengan keterbatasan badan maka badan halus kita yang cenderung untuk sibuk bisa beristirahat. Seperti halnya ilustrasi penciptaan dunia Tuhan istirahat di hari ke tujuh. Karena kesibukan kita kita cenderung melupakan kasih Tuhan. Dalam satu hari terdapat juga hari tujuh (lihat serba serbi hari tujuh), badan butuh istirahat. Di tengah kesibukan kita ada masanya kita diingatkan untuk merasakan kasih Tuhan. Karma adalah akibat dari perbuatan kita, dan takdir adalah milestone yang sudah dirancang buat kita sebelum kita lahir di dunia. Pada peristiwa Tuhan Yesus berdoa di taman getsemani "kalau boleh biarlah cawan ini lalu daripadaku Tuhan". Kita semua adalah pelajar di dunia ini untuk menata sikap batin yang benar untuk bersatu dengan Tuhan Yang Maha Esa pada akhirnya. Untuk keperluan tersebut kita diberi milestone milestone harus dilalui supaya kita dapat lulus dari sekolah kehidupan.

Kelahiran Manusia
Manusia lahir di dunia mempunyai saudara dalam jawa diistilahkan kembar papat limo pancer atau kembar empat satu pusat. Manusia mempunyai nafsu empat dan satu badan sebagai saudaranya. Karena nafsu yang ada pada diri manusia adalah baik adanya. Dan semua pilihan menentukan kita lulus tidaknya dalam pelajaran di dunia ini. Kenapa saya bilang baik adanya, kita kembali ke manusia Yesus pernah marah-marah di bait Allah karena dipakai untuk berdagang. Manusia Yesus juga pernah merasa takut di taman getsemani sebelum disalibkan. Dan juga manusia Yesus pernah merasa putus asa ketika di kayu salib.

Dimensi di Dunia (keajaiban angka 365)
Kita hidup dalam dunia yang bergetar di frekuensi masing-masing. Pada frekuensi yang sama kita bisa melihat, mendengar dan merasakan, sedangkan diluar frekuensi tidak kelihatan. Kita sudah membahas angka 7 sekarang coba kita lihat 365.
365 hari dalam satu tahun
365 cakra dalam tubuh manusia
365 dimensi dalam dunia, manusia di dimensi ketiga dari bawah

Kehendak Bebas
Air mengalir, angin berhembus, bumi bergerak sesuai orbitnya, galaxi bergerak sesuai jalur edarnya, burung lahir, mencari makan, membuat sarang akhirnya bertelur kembali, semua mahluk dari mineral sampai hewan bertindak sesuai hukum alam, kecuali mahluk manusia. Manusia bertindak sesuai kehendak bebas dia. Roh manusia berdiri tepat dihadapan Tuhan, tidak ada roh manusia yang dibelakang roh yang lain. Semakin hati kita terbuka terhadap Tuhan roh manusi mendekat ke Tuhan. Pada masa Adam dan Hawa manusia diberi tubuh kekal, karena manusia jatuh ke dalam dosa maka tubuhnya menjadi terbatas. Untuk meregenerasi sel tubuh butuh mineral, semakin tidak berkualitas semakin pendek umur yg dicapai manusia. Dan manusia memiliki 7 tubuh yg membutuhkan makanan masing-masing.