Rabu, 28 Desember 2011

Kompor Kayu dengan Pembakaran Dari Atas (TLUD)

Masih dalam seri tumpang sari, kita sudah membahas tumpang sari antara ikan dan tanaman, sekarang kita bahas pemanfaatan limbah kayu, ranting kayu kecil dan limbah kering lainnya untuk memasak makanan kita. Dengan kriteria rendah asap dan limbahnya bermanfaat bagi lingkungan. Berguna bagi lingkungan bagaimana? Arang hasil pembakaran bisa ditebar di tanah dan akan memperkaya kandungan mineral tanah, menyerap karbon di udara dan lain-lain. Bagaimana bisa? Oke besok dilanjut lagi nulisnya mau pulang duyu.
Tidak semua arang bagus untuk tanah. Arang yg bagus adalah hasil dari proses bernama pyrolisis. Pyrolisis adalah proses pembakaran dengan kondisi miskin oksigen



Keuntungan
  1. Memakai bahan bakar potongan ranting atau pecahan kayu
  2. Sedikit asap
  3. Arang hasil proses bermanfaat bagi tanah (menyimpan air, menyerap carbon dll.)
  4. Sangat efisien dibanding kompor tradisional


Sejarah TLUD dan orang yg berperan dalam pengembangan
  1. Reed (1985) - mempraktekkan teori TLUD
  2. Paal Wendelbo (1988) - membuat kompor yg dikenal dengan Peko Pe
  3. Paul Anderson (2001) - membuat kompor champion stove yg menang di tahun 2005





Prinsip Dasar TLUD

Sudah dari jaman dulu kita memasak dengan kayu, dan seringkali tungku atau kompor tidak efisien sehingga banyak panas terbuang dan terbentuk gas carbon monoksida. Juga arang dan debu yang terbentuk dari pembakaran tidak sempurna kurang bermanfaat. Proses pembakaran bahan bakar kayu akan sempurna terjadi jika pembakaran  hanya udara dan gas yang mudah terbakar. Hasil proses ini menghasilkan bio-char (arang) yang sangat bermanfaat. Pembakaran dimungkinkan jika ada empat elemen penting yaitu bahan bakar untuk menghasilkan panas, pencetus untuk menciptakan panas, pemakaian panas dan manusia cara pandang dan kemudahan pemakaian. Ada empat proses gasifikasi seperti terlihat dalam gambar di bawah. Dan proses ini tidak harus terjadi secara berurutan.




Bahasan kita adalah Kompor TLUD (Top Lit Up Draft) prinsip dasarnya adalah bahan bakar kayu dibakar dari atas ke bawah. Selama proses pembakaran di atas maka panas akan merambat turun. Pembakaran ini dikayu langsung adalah pembakaran primer. Panas dari pembakaran primer akan merambat kebawah, sehingga kayu yang basah akan menghasilkan gas CO, H2, CO2, H2O dan CH4. Di bagian bawah kompor ada lubang ventilasi, karena panas di atas udara mengalir dari bawah ke atas, menghisap udara dari luar. Bersamaan dengan udara tersebut air dan gas yang terbentuk terbawa ke atas, karena ada pemicu api maka campuran tersebut akan terbakar, disebut juga pembakaran sekunder. Kompor TLUD berdasarkan sumber udaranya dibagi menjadi dua macam yaitu :

(1) memakai prinsip udara alami, 

(2) memakai kipas komputer dengan power dari baterai untuk meniupkan udara. Biasanya dilengkapi dengan potensiometer untuk mengatur kecepatan kipas.



Bahan bakar utama kompor antara lain:

  • Limbah kayu Potongan kayu, limbah kayu (serbuk gergaji),
  • Limbah pohon ranting, biji, daun batok kelapa
  • Limbah pertanian batang, sekam, akar, tongkol
  • Limbah rumah tangga kertas, karton, limbah kering
  • Limbah lingkungan rumput kering, bambu dan lain-lain





Standard Operasi Kompor TLUD

  1. Masukkan bahan bakar kayu ke dalam tabung bahan bakar
  2. Gunakan bahan bakar seperti lilin, minyak tanah atau kapas yang dicelup ke dalam minyak goreng dan ujung yang kering di bakar.
  3. Beri bantuan dengan meniupkan udara dari bawah memakai bambu atau yang lainnya. Ratakan api yang terbakar di atas.
  4. Setelah dipakai, jika kita masih ingin memakai kembali bahan yg belum terbakar disarankan bagian atas dan bawah diberi penutup yg kedap udara untuk menghalangi oksidasi. Bisa juga disiram dengan semprotan air dari atas.


Disain Contoh kompor TLUD




Contoh Kompor TLUD


Semoga bermanfaat...............