Selasa, 10 Maret 2009

Pawukon or wuku

Wuku adalah sistem penanggalan yg umur hidupnya 7 hari atau satu minggu. Total ada 30 wuku mulai wuku Sinta sampai wuku watugunung dikalikan 7 hari sama dengan 210 hari satu siklusnya. Alkisah ada seorang raja bernama Watugunung yg mempunyai 2 orang istri namanya sinta dan landep, mepunyai anak 27 orang. Pada suatu ketika sinta tahu bahwa watugunung adalah anaknya yg dulu lari (kayak cerita tangku ban perahu cuma yg ini sampai punya anak). Dibuatlah skenario supaya watugunung meninggal, dan terbukti watugunung akhirnya meninggal dunia di tangan para dewa. Karena dalam hidupnya banyak melakukan kebajikan, oleh dewa keinginan supaya berkumpul kembali dengan sanak keluarganya dipenuhi. Dengan syarat diambil satu-satu tiap satu minggu, mulai hari minggu paing dan dari sinta sampai terakhir watugunung. Jangan tanya saya kenapa tokoh dalam cerita agak aneh ini dijadikan patokan dalam penentuan nama-nama wuku. Terlepas dari cerita itu intinya kita menyadari dualisme dalam dunia ini, dalam dunia ini tidak ada hal murni baik atau murni jelek, tetapi semua masih saling menopang. Dalam wuku yg bersiklus adalah
hari 5 pasaran,
hari 6 paringkelan,
hari 7,
hari 8 dewa,
hari 9 pandangon
ada juga hari yg lain yg di Bali masih dilestarikan.
Dari hitungan tersebut didapatkan bebera hal seperti sifat hari, hari larangan dan hari baik.
Dalam konsep kalender cina tidak kalah rumitnya menggunakan 10 pilar langit dan 12 cabang bumi. Konsep 10 pilar langit menggunakan 5 unsur mirip dengan konsep weton (hari 5), dan konsep yin yang sama dengan konsep hari 2. Dan kalau diplot kedalam 8 arah angin 3 wuku menempati satu arah angin, dan plus 3 wuku untuk arah atas dan 3 wuku untuk arah bawah. Konsep ini mirip dengan Ba Gua Cina cuma ada tambahan arah atas dan bawah. Secara sepintas untuk meramalkan nasib di masa depan menggunakan kalender cina menerjemahkan kombinasi dari siklus 10 pilar langit dan 12 cabang bumi menggunakan siklus 5 unsur dan siklus yin yang.

Tidak ada komentar: