Pada ikan (Akuakultur)
Dengan memakai sistem bioflok kebutuhan akan filter bisa berkurang, dan sistem tetap bisa memproduksi nitrat oleh bakteri baik. Tinggal mencari hubungan antara tingkat pakan terhadap jumlah nitrat. Air disirkulasi terus ke sistem hidroponik atau hanya sebagai top up nutrisi. Memakai bio reaktor untuk membentuk flok dalam kolam atau di luar? Kita punya pilihan air di kolam jernih atau keruh.Pada tanaman (Hidroponik)
Memakai DWC (Deep Water Culture) pembesaran memakai air dalam memiliki keunggulan jika sirkulasi air terganggu karena detak jantung akuaponik yakni pompa bermasalah, maka masih ada waktu sehingga tanaman tidak layu atau mati. Sementara sistem vertikal seperti aeroponik ataupun sistem hujan memiliki keunggulan efisiensi pemakain ruang.
Bagaimana mengkombinasikan dari kebaikan dari dua sistem itu maka ada ide saya membuat sistem yang saya namakan Vertical DWC.Setelah bertanya ke mbah google tidak menemukan yang diinginkan maka saya coba membuat konsep vertical DWC. Saya temukan ternyata pipa pvc cukup mahal, maka saya coba mencari alternatif yang lebih murah jadilah Tower POT.
Tower POT
- Pot dengan diameter setara 6" menghadap ke atas
- Lubang pembuangan yang ada di pot ditutup (lem bakar, plastik dll.)
- Buat lubang ditengah untuk menempatkan pipa untuk saluran pembuangan dengan ketinggian tertentu. Ide memakai botol minuman sedang, dan tutupnya bisa sebagai kuncian antara dasar pot dan botol plastik.
- Pot yang lebih kecil menghadap kebawah, dan tertahan oleh bibir pot yang dibawah sehingga tidak meluncur ke dasar pot.
- Buat lubang 2-3 cm di ke-empat arah pot atas untuk memasukkan net pot. Jangan lupa bagian atas disisakan bentuk horisontal untuk memegang net pot supaya tidak jatuh (idenya lihat grow tower)
- Berikan disk penghalang di bawah saluran atas supaya air yg keluar dari saluran pembuangan di atasnya terbuang ke samping sehingga akar net pot di hujani air sebelum akar memanjang mencapai deep water culture (pot bawah)
- Gunakan ember besar bentuk kotak atau tabung terserah, fungsinya untuk memegang struktur tower supaya tidak jatuh.
- Pengunci dari sub Tower Pot (terdiri dari satu pot bawah dan satu pot atas) memakai paralon atau bisa memakai besi beton untuk memegang dan tuntunan supaya sejajar. Ikat memakai baut atau yang lain.
- Ide untuk nomor 3 tidak usah dilubangi besar tetapi cukup untuk lubang masuk pengunci nomor 8. Pipa pembuangan direkatkan dengan lem ke dasar pot.
Set Up Akuaponik
Dengan memakai sistem tekana rendah mengandalkan grafitasi maka ide yang terpikir adalah meninggikan posisi kolam ikan. Dan saluran pembuangan dan ketinggian Tower Pot sedikit lebih rendah. Sehingga air menetes dari atas Tower Pot. Atau dialirkan dari bawah memakai pengikat yang memakai paralon. Sehingga jika kita mau menjadikan tower pot sebagai sistem independence pengikat bisa dipakai menjadi saluran nutrisi. Dan bisa bak pengikat diperbesar untuk pemeliharaan ikan. Dan pot tengah diberi bahan bio filter sementara posisi pompa di atasnya. Sehingga hanya air yang bersih saja yg dipompa ke atas.Setelah itu air dari tower pot dihubungkan dengan pipa antara modul satu dengan yang lain menuju wadah penampungan. Yang nantinya akan dipompa lagi ke kolam ikan, atau ke bio filter saja. Supaya lebih fleksibel perencanaan pemipaan supaya dipikirkan lebih baik lagi.
Sekian saja ini masih sebatas ide semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar