Jumat, 08 April 2011

Rekreasi Ke Pembangkit Listrik (Power Plant)

clip_image002

clip_image004

Gambar-1 Typical diagram untuk Pembangkit Listrik Batu Bara

1. Cooling tower

10. Steam control valve

19. Superheater

2. Cooling water pump

11. High pressure steam turbine

20. Forced draught (draft) fan

3. Three-phase transmission line

12. Deaerator

21. Reheater

4. Step-up transformer

13. Feedwater heater

22. Combustion air intake

5. Electrical generator

14. Coal conveyor

23. Economiser

6. Low pressure steam turbine

15. Coal hopper

24. Air preheater

7. Boiler feedwater pump

16. Coal pulverizer

25. Precipitator

8. Surface condenser

17. Boiler steam drum

26. Induced draught (draft) fan

9. Intermediate pressure steam turbine

18. Bottom ash hopper

27. Flue gas stack

Steam Generator Boiler (12-27) memproduksi uap panas dengan kemurnian yg tinggi, tekanan dan panas sesuai yg dibutuhkan oleh Steam Turbin (6 & 11) untuk menggerakkan Electrical Generator (5).

Proses Produksi Uap Panas

clip_image006

clip_image008

Gambar-2 Diagram skema proses memproduksi uap panas (steam generator)

Boiler Furnace dan Steam Drum

Kita mulai proses petualangan air menjadi uap dari mulai masuk lewat boiler feedwater melewati economizer untuk mendapatkan pemanasan awal senam dulu sebelum bekerja (pemanasan didapat dari gas buang hasil pembakaran di daerah Boiler, yg sering disebut daerah Furnace).

Setelah itu air masuk ke Steam Drum dan dialirkan lagi melalui pipa downcomer ke lower header dari dinding air (water wall), dipompa melewati dinding pipa di sekitar furnace. Di ruangan furnace air tersebut di panaskan dengan pembakaran batu bara bercampur udara. Setelah itu air dan uap panas kembali lagi ke Steam Drum. Proses selanjutnya sama untuk air, sementara uap masih ada perjalanan panjang lagi untuk menjadi sang penggerak turbine. Uap panas melewati pipa superheater, setelah itu barulah dia memenuhi syarat secara tekanan dan suhu yg dibutuhkan untuk menggoyang Turbine.

clip_image010

clip_image012

Persiapan Bahan Bakar

Batu-bara pertama masuk ke area penyimpanan, setelah itu melalui conveyor masuk ke coal feeder hopper. Setelah itu batu-bara di giling di Pulverized menjadi serbuk.

clip_image014

clip_image016

Sistem Pembakaran dan Sistem Pengapian

clip_image017Dari Pulverizer batu-bara ditiup dengan udara panas ke burner di Furnace dengan sudut tertentu membentuk aliran serbuk batu bara yg berputar, bercampur dengan udara panas yg masuk dari ducting. Supaya panas yg cukup didapatkan untuk pembakaran batu bara, maka diperlukan pembakaran dari minyak ringan contohnya HSD (High Speed Diesel).

Gambar Skema aliran serbuk batu-bara

Aliran Udara

clip_image019

Gambar-3 Diagram Skema Aliran Udara

clip_image021

clip_image023

Gambar-4 Ducting Work

Udara bebas dihisap oleh Force Draft Fan dialirkan lewat Air Preheater untuk mendapatkan pemanasan awal, baru dialirkan ke Boiler supaya bekerjasama dengan bubuk batu bara untuk melakukan pembakaran.

clip_image025

Sistem Pendukung Lainnya

Fly Ash Collection

Debu buangan dari flue gas duct melalui Electrostatic Precipitator ditangkap dan ditampung di hopper di bawah EP.

clip_image027

clip_image029

Bottom Ash Collection and Disposal

Di bawah tiap boiler biasanya sudah disediakan hopper dibawah furnace, untuk menampung debu.

Boiler Make-Up Water Treatment Plant and Storage

Supply steam secara terus menerus untuk menggerakkan turbine, setelah itu dikondensasi dan dikembalikan lagi ke boiler. Dalam prosesnya ada kehilangan oleh karena Blow Down, kebocoran, sootblower dll, maka diperlukan tambahan air. Tambahan air didapat dari merubah air laut menjadi air tawar dengan dua cara (1) Desalunation - penguapan dan (2) Reverse Osmosis – dengan filter.

clip_image031

clip_image033

PENYETELAN PIPA (FIT-UP PIPE)

clip_image035

clip_image037

B. PENYETELAN PIPA DENGAN SIRIP

clip_image039

clip_image041

clip_image043

PENYETELAN PIPA DENGAN KUPINGAN (LUG)

Jika roundness dari pipa tidak beraturan atau oval maka untuk penyetelan menggunakan pasak.

clip_image045

clip_image047

PENYETELAN CABANG PIPA

clip_image049

clip_image051

PENYETELAN PIPA DENGAN LAS LANGSUNG

clip_image053

clip_image055

clip_image057

PENGELASAN

LAS adalah Penyambungan dua benda padat dengan cara mencairkan dan memadukan keduanya mengunakan PANAS. Penyambungan dapat langsung atau dengan bahan pengisi.

clip_image059

Panas dihasilkan dari :

  1. Gas Bakar (H2, Propan, Acetylene dll.)
  2. Busur Listrik
  3. Tahanan Listrik
  4. Friksi
  5. Sinar Laser
  6. Getaran Ultra

ELECTRODE

clip_image063

 

Membaca AWS dalam electrode contoh AWS E-7018 A1

Digit

Penjelasan

1

Menunjukkan singkatan bahan las atau pengisi

R

= Rod

ER

= Electrode & Rod

E

= Electrode

EC

= Electrode Composite

B

= Brazing

RB

= Rod Brazing

RG

= Rod Gas (OAW)

2

Menunjukkan kuat tarik bahan las dalam ribuan Psi (Misal 60, 70, 80, 90, 100, 110 dll)

3

Menunjukkan posisi pengelasan

1

1G

= Datar

3G

= Vertical

2G

=Horizontal

4G

= Di atas kepala

2

Untuk posisi pengelasan 1G dan 2G

3

Untuk posisi pengelasan 1G

4a

0

D.C.R.P = Arus searah polaritas terbalik

1

A.C. = Arus Bolak-balik dan D.C.R.P

2

DCSP = Arus searah polaritas lurus

3

AC atau DC

4

AC atau DCSP

5

AC atau DCRP

4b

0

High Cellulose Sodium / High Iron Oxide

1

High Cellulose Potassium

2

High Titania Sodium

3

High Titania Potassium

4

Iron Powder Titania

5

Low Hydrogen Sodium

6

Low Hydrogen Potassium

8

Iron Powder Low Hydrogen

5

A1

C = 0.12% , M n = 0.6% , S i = 0.4 % , P = 0.03 % , S = 0.04 % , Mo = 0.4~0.65 %

B1

C = 0.05 & ~0.12% , M n = 0.90 % , P = 0.03 % , Cr = 0.4 % , S i = 0.6 ~0.8 %

C

Mn

Si

P

S

Mo

Cr

B2

0.05

0.9

0.8

0.03

0.04

0.65

1 ~ 1.5

B2L

0.05

0.9

1

0.03

0.04

0.65

1 ~ 1.5

B3

0.05

0.9

0.8

0.03

0.04

1.2

2 ~ 2.5

B3L

0.05

0.9

0.8

0.03

0.04

1.2

2 ~ 2.5

B4L

0.05

0.9

1

0.03

0.04

0.6

2 ~ 2.5

B5

0.07

0.7

0.6

0.03

0.04

1.25

0.6

Catatan :

E 6010

Kandungan Air Pada Coating Yang Disarankan = 3 – 5 % , Kelembaban 20 – 60 %

E 6011

Kandungan Air Pada Coating Yang Disarankan = 2 – 4 % , Kelembaban 20 – 60 %

E 6012 , 6013 , 6020 , 6022

Kandungan Air Pada Coating Yang Disarankan < 1 % , Kelembaban MAX . 60 %

E 7015 , E 7016

Kandungan Air Pada Coating Yang Disarankan < 0.4 % , Kelembaban MAX . 50 %

E 7018 , 7028 , 7048

Kandungan Air Pada Coating Yang Disarankan < 0.4 % , Kelembaban MAX . 50 %

CACAT LAS

clip_image065

clip_image067

clip_image069

clip_image071

clip_image073

Tidak ada komentar: