Senin, 23 April 2012

Akuaponik - Biofilter

Filter tampaknya menjadi alternatif bagi kita semua untuk menghilangkan limbah padat ikan. Mulai dari pembuatan tangki pengendapan, trickling filter, swirl filter dan clarifier, dan banyak istilah lain dalam pembuatan filter. Simsalabim ..hilang air kotor jadilah jernih.... Padatan hilang air menjadi jernih dan ikan bisa kita lihat hilir mudik. Ketika kapasitas filter kita kurang dari jumlah limbah ikan, maka mulailah air menjadi keruh. Lebih tampak lagi ketika ikan berenang dari dasar kolam, beterbangan butiran kecil-kecil. Aturan jempolnya adalah padat tebar ikan disesuaikan dengan kemampuan filter. Jika kapasitas filter kurang, kurangi padat tebar atau tambah lahan tanam untuk mengakomodir filtrasi.
Mari kita lihat fungsi filter itu apa saja dan dalam kurung adalah proses yg terjadi:
  1. Menghilangkan ammonia (biologi)
  2. Menghilangkan nitrites (biologi)
  3. Menghilangkan padatan organic terlarut (biologi)
  4. Menambah oxygen (fisika)
  5. Menghilangkan carbon dioxide (fisika)
  6. Menghilangkan kelebihan nitrogen dan gas terlarut lain (fisika)
  7. Menghilangkan padatan (fisika)
Kenapa kita butuh filter karena tumpukan limbah adalah resep malapetaka. Bukannya tanaman butuh yg kotor-kotor? Akar tanaman akan diselimuti oleh limbah yg lengket, akhirnya penyerapan oksigen terhambat, oksigen terhambat proses metabolisme terhambat dan akhirnya mati. Cerita berlanjut lagi di kolam ikan. Limbah menumpuk akan mengurai memakai oksigen, mengurangi kadar oksigen di air. belum lagi tumpukan akan terurai secara nir-oksigen (ha..ha..akhirnya ingat pakai kata "nir"), menghasilkan gas metan dan hidrogen sulfit yg berbahaya bagi ikan. Sudah oksigen kurang tambah gas berbahaya akhirnya ikan stamina turun, tidak mau makan akhirnya mati.




FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP DISAIN FILTER
Kalau kita lihat di atas ada proses fisika dan bilogi. Kalau fisika sudah jelas memfilter sampai ukuran sekecil-kecilnya. Secara biologi faktornya adalah luas permukaan media yg bersentuhan dengan air. Kolam ikan dan lahan tanam yg bersentuhan dengan air merupakan tempat untuk tumbuhnya bakteri yg mengubah amonia menjadi nitrit lalu merubah lagi menjadi nitrat. Kalau kita mempunyai biofilter tersendiri maka luas permukaan media filter berpengaruh terhadap kemampuan merubah amoniamenjadi nitrat,istilah bulenya adalah SSA (Surface Snya lup a apa..cari diri lalu Area).

Nanti lagi lah dilanjut mau meeting dulu....

MENGHITUNG KEBUTUHAN FILTER
Formula umum adalah

Target retension time adalah 10 menit atau lebih. Apa retension time itu? Waktu yg dibutuhkan air untuk bersentuhan dengan media filter.
Contoh kasus :
Diketahui retension time 10 menit dan debit air 192 m3 per hari. Maka volume filter 10 menit x 192 m3 per hari = 1.3 m3.


PRE-FILTER
Bio filter akan bekerja lebih berat jika ada limbah padat ikan, maka supaya pekerjaan lebih ringan diperlukan tangki pengendapan, clarifier dan lain-lain pilih yg murah meriah.

Tidak ada komentar: